U Hti Kyaw, Dilantik Sebagai Presiden Baru Myanmar
MYANMAR, SATUHARAPAN.COM – U Htin Kyaw, seorang pembantu dekat Aung San Suu Kyi, hari Rabuy (30/3) dilantik sebagai presiden Myanmar. Dia diperkirakan akan berperan sebagai orang dekat tokoh pro-demokrasi itu dan membawa harapan bagi pembaruan Myanmar.
U Htin Kyaw menggantikan mantan jenderal Thein Sein yang berkuasa sejak 2011.
Suu Kyi, 70 tahun, tidak bisa menjadi presiden karena aturan konstitusi dari junta militer. Namun dia menyatakan akan mengarahkan pemerintahan dan mengambil kendali kabinet, termasuk kementerian luar negeri.
U Htin Kyaw dan Aung San Suu Kyi, menjelang pelantikan sebagai Presiden Myanmar.
Serah terima jabatan peresiden dilakukan di parlemen di ibu kota yang dibangun junta di Naypyidaw, seperti dilaporkan AFP. Peristiwa ini menandai babak terakhir dari transisi yang berkepanjangan sejak Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) pimpinan Suu Kyi memenangi pemilu November lalu.
NLD memenangi 80 persen kursi parlemen, mendapatkan mandat publik yang besar untuk memerintah setelah generasi yang didominasi militer.
Htin Kyaw mengenakan kemeja tanpa kerah berwarna peach khas NLD. Htin Kyaw bersumpah untuk "setia kepada rakyat republik persatuan Myanmar".
Myanmar negara berpenduduk 51 juta jiwa, dan mengalami pergolakan transformasi dramatis dari dominasi militer yang membuat negara itu tertutup dari dunia luar. Harapan besar pada pemerintahan NLD, namun pemimpin baru Myanmar ini menghadapi tugas yang berat.
Sebelumnya, perang saudara terus berkecamuk di Myanmar di perbatasan dan terkait etnis minoritas, dan negara itu menghadapi kemiskinan yang meluas. Militer terus memegang kekuasaan politik dan ekonomi yang besar.
"Negara ini siap dan lapar untuk perubahan," kata analis politik Khin Zaw Win kepada AFP.
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...