Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 10:53 WIB | Senin, 15 Agustus 2022

UE Kritik Taliban Bubarkan Demonstrasi Perempuan Afghanistan dengan Kekerasan

Anggota Taliban bersenjata membubarkan demonstrasi perempuan dengan tembakan senapan ke udara, hari Sabtu (13/8). (Foto: tangkap layar video)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Uni Eropa kritik dan mengungkapkan mereka "sangat prihatin" tentang kondisi yang memburuk bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan setelah Taliban yang berkuasa di negara itu membubarkan rapat umum perempuan dengan kekerasan.

Pejuang Taliban pada hari Sabtu (13/8) menembak ke udara dan memukuli pengunjuk rasa yang mengambil bagian dalam pawai "roti, pekerjaan, dan kebebasan" para perempuan di Kabul. Beberapa perempuan dikejar ke toko-toko terdekat dan dipukul dengan popor senapan.

Kekerasan tersebut menggarisbawahi peningkatan pembatasan Taliban, terutama pada perempuan, sejak mereka merebut kembali kendali atas Afghanistan setahun yang lalu, pada 15 Agustus 2021.

“Uni Eropa sangat prihatin dengan nasib perempuan dan anak perempuan Afghanistan yang telah melihat kebebasan, hak dan akses mereka ke layanan dasar seperti pendidikan ditolak secara sistematis,” kata kantor kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam sebuah pernyataan, hari Minggu (14/8).

“Uni Eropa menegaskan kembali bahwa Afghanistan harus mematuhi perjanjian internasional di mana ia menjadi Negara Pihak, termasuk dengan menegakkan dan melindungi hak-hak ekonomi, sosial, budaya, sipil dan politik, dan memungkinkan perwakilan dan partisipasi penuh, setara dan bermakna dari semua warga Afghanistan dalam mengatur negara.”

Ia juga menekankan bahwa “Afghanistan juga tidak boleh menimbulkan ancaman keamanan bagi negara mana pun” sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB.

Taliban mengklaim tidak mengetahui keberadaan pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, di Afghanistan, setelah Amerika Serikat mengumumkan pada 2 Agustus bahwa mereka telah membunuhnya di Kabul dengan serangan pesawat tak berawak.

Pernyataan UE mencatat bahwa pasokan bantuan kemanusiaan dasar blok itu kepada rakyat Afghanistan bergantung pada “negara yang stabil, damai dan sejahtera” dan Taliban harus menjunjung prinsip-prinsip hak asasi manusia, “khususnya hak-hak perempuan dan anak perempuan, anak-anak dan minoritas.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home