Utusan PBB Desak Hormati Gencatan Senjata di Yaman
SANAA, SATUHARAPAN.COM – Utusan PBB untuk Yaman, Ismail Ould Sheikh Ahmed, menyelesaikan kunjungan pertamanya ke negara konflik tersebut pada Kamis (14/5), dengan memperingatkan pihak-pihak terkait untuk menghormati jeda pertempuran guna memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Diplomat asal Mauritania itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia “sangat khawatir soal pelanggaran terhadap gencatan senjata,” mendesak semua pihak untuk “menghormati penghentian operasi militer guna memungkinkan aliran bantuan.”
Utusan PBB tersebut, yang baru diangkat akhir bulan lalu setelah pengunduran diri Jamal Benomar, menekankan agar bandara, pelabuhan dan beberapa infrastruktur lainnya dihindarkan dari kekerasan dalam upaya melindungi pengiriman bantuan.
Permintaannya disampaikan ketika pasukan pimpinan Saudi menuduh pemberontak Syiah telah melanggar gencatan senjata yang diberlakukan pada Selasa (12/5), meski mereka mengatakan akan mematuhi gencatan senjata tersebut selama lima hari dan selama waktu tersebut mereka akan menghentikan serangan udara.
Utusan tersebut tiba pada Selasa (12/5) di Yaman dalam kunjungan pertamanya sejak penunjukannya.
Dia mengatakan bahwa selama kunjungannya ke Sanaa, dia bertemu para wakil dari partai politik dan delegasi masyarakat sipil, menambahkan bahwa dia akan mengupayakan dialog dengan pasukan regional dan pihak-pihak di Yaman untuk melanjutkan pembicaraan damai di negara miskin tersebut. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Banten Lebihkan Daya Tampung Sekolah karena Siswa Titipan
SERANG, SATUHARAPAN.COM - Berdasarkan data terbanyak, 235 oknum dewan menitipkan siswa di SMP. Perwa...