Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 10:54 WIB | Jumat, 08 Mei 2015

Krisis Kemanusiaan Yaman

Krisis Kemanusiaan Yaman
Seorang dokter saat mengecek kondisi bayi yang baru saja lahir di unit perawatan Rumah Sakit di Yaman, Sanaa pada Kamis (7/5). Konflik yang berkepanjangan telah menyebabkan krisis kemanusiaan terjadi di Yaman tak kala ketersediaan makanan serta bahan bakar telah melumpuhkan Yaman beberapa pekan terakhir. (Foto: REUTERS/Khaled Abdullah)
Krisis Kemanusiaan Yaman
Seorang anak laki-laki saat menarik wadah yang berisi air yang diambil dari sebuah kran di tengah krisis kekurangan air bersih di Sanaa, Yaman (20/4). (Foto: REUTERS/Mohamed al-Sayaghi)
Krisis Kemanusiaan Yaman
Seorang anak laki-laki mencari makanan di tumpukan sampah di pinggir jalan kota Sanaa, Yaman pada (8/4) lalu. (Foto: REUTERS/Mohamed al-Sayaghi)
Krisis Kemanusiaan Yaman
Para warga berkumpul saat mengantre mengambil air bersih di sebuah sumur pribadi di Sanaa, Yaman (8/4) (Foto: REUTERS/Mohamed al-Sayaghi)
Krisis Kemanusiaan Yaman
Seorang anak laki-laki saat duduk di reruntuhan bangunan sebuah rumah usai serangan udara terjadi pada (26/3) (Foto: REUTERS/Khaled Abdullah)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Saudi Arabia pada Kamis (7/5) kemarin mengajukan gencatan senjata kemanusiaan selama lima hari di Yaman. Lima hari waktu tersebut digunakan untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Yaman yang dilanda konflik perang yang dilakukan oleh para pemberontak.

Menurut kabar Menteri Luar Negeri Saudi Arabia Adel al-Jubeir telah mengajukan gencatan senjata setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Namun mengenai penentuan tanggal belum dapat dipastikan, pihaknya berharap pemberontak Huthi juga dapat menetapkan kapan gencatan untuk bantuan kemanusiaan dapat dilakukan.

Perang yang dilancarkan oleh Saudi Arabia melalui serangan udaranya telah menghancurkan bangunan rumah serta gedung yang banyak memakan korban jiwa terutama masyarakat sipil. Selama berminggu-minggu serangan tersebut terjadi, mendatangkan kekhawatiran bertambahnya koban jiwa  masyarakat sipil dan meningkatnya krisis kemanusiaan di negara tersebut.

Pada Rabu (6/5) lalu setidaknya 38 warga sipil tewas, sementara 95 jiwa mengalami cidera dan luka termasuk anak-anak dan perempuan saat terjadi serangan yang diarahkan kepad orang-orang yang mencoba melarikan diri dari Aden melalui jalur laut.

Berikut ini gambaran kondisi terhadap nasib anak-anak Yaman yang bertahan hidup di kota konflik Sanaa, Yaman yang kini krisis kemanusiaan. (AFP).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home