Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 08:31 WIB | Senin, 09 Februari 2015

Warga Kampung Pulo Jaktim Cuek Diajak Transmigrasi

Seorang ibu ingin keluar dari gang rumahnya untuk membeli keperluan menaiki karet ban dikarenakan wilayah rumahnya terendam banjir dari luapan air sungai Ciliwung yang naik sejak pagi pukul 05.00 WIB, Sabtu (27/12/14). Sejumlah rumah terendam di dua Rukun Warga (RW) dan dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kampung Pulo, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (Foto: Dok satuharapan.com/Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mempromosikan program transmigrasi kepada masyarakat di kawasan kumuh di Kampung Pulo Nangka Barat II, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (8/2). Warga menyambut dingin.

“Saya ke sini tidak membawa apa-apa, tapi mau menawarkan program transmigrasi, barangkali ada yang mau,” ujar Marwan.

Program transmigrasi, lanjut Marwan, memberi harapan hidup yang lebih baik kepada masyarakat, karena diberi tanah, pembinaan, hingga bekal hidup.

“Di luar Jawa masih banyak lahan kosong yang bisa digarap untuk kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

Para transmigran, ia melanjutkan, boleh memilih daerah tujuan transmigrasi, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Di daerah tujuan, transmigran diberi tanah seluas dua hektare dan uang bekal hidup untuk 18 bulan.

Marwan juga menjelaskan jangan khawatir menjadi transmigrasi, karena pendidikan bagi anak-anak transmigran juga diupayakan.

“Banyak anak-anak transmigran yang saat ini menjadi kepala daerah, rektor, dan pejabat penting lainnya,” katanya.

Sayangnya masyarakat di kampung tersebut kurang tertarik dengan tawaran Marwan tersebut.

“Tidak apa-apa kalau tidak tertarik, mungkin bisa dikabarkan kepada saudaranya,” kata Marwan.

Seorang warga Pulo Nangka Barat II, Jono, mengaku tidak tertarik untuk ikut program transmigrasi.

“Buat apa jauh-jauh, di sini saja ada pekerjaan,” kata Jono.

Warga lainnya, Untung Ambara, mengaku tak sepakat dengan Jono, karena ia ingin ikut dalam program transmigrasi karena tidak punya pekerjaan tetap.

Kampung Pulo Nangka Barat II merupakan permukiman kumuh yang berada di bantaran kali. Sebagian besar penduduk di kawasan itu bekerja sebagai buruh dan karyawan di pertokoan.

Sementara itu, Direktur Peningkatan Kapasitas Manusia dan Masyarakat Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Rosyidah Rahmati, mengatakan pada tahun ini pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk transmigrasi.

“Kami menargetkan sebanyak 4.005 kepala keluarga yang akan ditempatkan di daerah transmigrasi pada tahun ini,” ujarnya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home