Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 12:50 WIB | Sabtu, 31 Januari 2015

Warga Kepulauan Seribu Resah, Pasirnya Disedot Kapal

Pasir di sekitar Kepulauan Seribu diduga dicuri kapal-kapal yang melintas. (Foto: Dok.Satuharapan.com/travelkepulauanseribu.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Warga di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Pari, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, mengaku resah dengan lalu lintas kapal-kapal pembawa pasir di sekitar pulau tersebut.

Warga menduga, pasir yang dibawa kapal-kapal tersebut diambil dari dasar laut di perairan sekitar Pulau Lancang dan Pulau Pari.

Keberadaan kapal-kapal yang melintas membawa pasir di sekitar kedua pulau itu kerap dilihat warga sejak sekitar setahun belakangan. Mereka biasa melintasi rute sebelah barat dan utara Pulau Lancang.

Zul Kohal (35), warga RT 02/03, Kelurahan Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, menduga kapal-kapal pembawa pasir tidak hanya sekadar melintas. Dia mengkhawatirkan sembari melintas mereka juga menyedot pasir di dasar laut sekitar pulau itu.

"Mereka memang tidak pernah secara khusus diam di sebuah titik. Tapi bisa saja sambil melintas menyedot dari bawah kapal," ujarnya pada Jumat (30/1).

Dugaan tersebut menurut Zul memiliki dasar. Pasir Perawan, sebuah gundukan pasir seluas sekitar satu hektare yang menyerupai pulau di sebelah utara Pulau Pari, kini sudah tidak tampak lagi.

“Saya sudah melaporkan kasus ini kepada Bupati. Semoga cepat ditindaklanjuti kerena kalau dibiarkan bisa merusak terumbu karang dan ekosistem bawah laut,” katanya.

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengatakan sudah melakukan monitoring untuk menindaklanjuti laporan warga. Melalui monitoring, mereka menduga ada praktik pencurian pasir.

"Titik koordinatnya sudah kita ketahui. Namun, untuk memastikan nanti akan kita lakukan pengecekan dasar laut," kata dia.

Namun demikian, lanjut Budi, untuk dapat menindaklanjuti harus ada bukti kuat. Sebab selama ini, mereka baru sebatas mendapat laporan tanpa dukungan bukti kuat. Karena itu, ia meminta aparatnya lebih ketat mengawasi.

"Selain itu, kita juga meminta nelayan dan masyarakat yang melihat kapal mencurigakan segera memfoto. Nanti akan kita tindaklanjuti," ujarnya.

Menurut Budi, kesadaran untuk menjaga pasir di wilayah Kepulauan Seribu sangat penting. Penyedotan pasir di sekitar pulau dapat memengaruhi struktur tanah pulau sehingga dapat menyebabkan terjadinya abrasi. (beritajakarta.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home