Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 11:26 WIB | Rabu, 24 Juni 2015

WikiLeaks: AS Mata-Matai Tiga Presiden Prancis

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange (tengah) bersama juru bicara Kristinn Hrafnsson (kiri) saat berbicara kepada media di London (Foto: voaindonesia.com).

SWEDIA, SATUHARAPAN.COM - WikiLeaks pada Selasa (23/6) merilis sejumlah dokumen yang menyebutkan Badan Keamanan Nasional Amerika (National Security Agency/NSA) menguping pembicaraan tiga presiden terakhir Prancis.

Melalui berkas-berkas berjudul Espionnage Elysee – yang secara harfiah bermakna spionase istana kepresidenan Prancis – WikiLeaks mengemukakan bahwa aksi mata-mata AS dilakukan terhadap Jacques Chirac, Nicolas Sarkozy dan Francois Hollande

Belum ada konfirmasi tentang akurasi dokumen-dokumen itu, yang dirilis bekerjasama dengan harian Liberation dan situs investigatif Mediapart di Prancis.

WikiLeaks juga menampilkan pesan dari pendirinya, Julian Assange, yang berbunyi: “Warga Prancis berhak mengetahui bahwa pemerintahan terpilih mereka menjadi korban pengintaian dari negara yang mereka anggap sekutu.”

Juru bicara WikiLeaks Kristinn Hrafnsson mengatakan kepada kantor berita AP ia yakin akan keasliannya, seperti banyak dokumen WikiLeaks yang telah dirilis sebelumnya.

Belum ada komentar dari Gedung Putih, pihak Presiden Prancis Francois Hollande ataupun dari mantan Presiden Jacques Chirac.

Seorang staf mantan presiden Nicolas Sarkozy, yang digantikan Hollande, mengatakan kepada AP bahwa Sarkozy menganggap metode NSA itu tidak layak diterima. Staf itu menolak diidentifkasi.

Setelah terbongkarnya skandal spionase NSA tahun 2013, diketahui bahwa AS menguping pembicaraan telepon banyak pejabat sekutu AS termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel.

Presiden AS Barack Obama kemudian memerintahkan kajian menyeluruh atas program spionase NSA dan penghentian spionase terhadap pemerintah negara-negara sekutu.

WikiLeaks menolak menyebutkan sumber dokumen-dokumen terbaru itu, tetapi mengisyaratkan akan ada lebih banyak rahasia yang terbongkar dalam waktu dekat. (bbc/voaindonesia)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home