Yayasan Atletik Dunia Segera Pilih Ketua Baru

LAUSANNE, SATUHARAPAN.COM – Federasi Asosiasi Atletik Dunia (IAAF) saat ini mengeluarkan pernyataan resmi bahwa akan ada penetapan presiden baru Yayasan Atletik Dunia (IAF).

“Akan ada pembicaraan mengenai penetapan presiden baru IAF," kata pernyataan resmi IAAF seperti dikutip AFP, hari Rabu (11/11).

IAF akan menetapkan presiden yang baru karena, presiden yang sekarang, Lamine Diack, mengundurkan diri akibat skandal korupsi yang dialami organisasi atletik tersebut.

Yayasan yang dibentuk oleh IAAF saat dipimpin Primo Nebiolo pada 1986 itu memiliki misi utama membantu pendanaan dan mempromosikan atletik ke seluruh dunia. Diack menjadi presiden yayasan setelah Nebiolo meninggal dunia pada 1999.

IAF selama ini dikenal dengan kegiatan berupa pemberian penghargaan bagi atlet. Lamine Diack mengundurkan diri dari jabatan Presiden Yayasan Atletik Internasional (IAF), di tengah skandal korupsi yang menguncang olahraga tersebut hari Rabu (11/11).

“IAAF pada (hari Selasa, 10/11) menerima surat pengunduran diri Lamine Diack dari posisi Presiden IAF," demikian pernyataan IAAF.  

“Informasi ini telah disampaikan kepada Presiden Kehormatan IAF Pangeran Albert II dari Monaco," lanjut pernyataan resmi IAAF.

IAAF pekan lalu membatalkan acara malam penghargaan, beberapa hari setelah Diack ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi Prancis atas dugaan kasus suap terkait skandal doping.

Presiden IAAF,  Sebastian Coe, beberapa bulan lalu saat terpilih sebagai presiden, dia berjanji akan menepati visi dan misi saat dia kampanye, yakni  mendirikan  badan anti-doping independen untuk memerangi doping dalam olah raga.

"Saya akan melakukan segalanya dalam kemampuan manusia saya untuk memastikan olah raga kami mempertahankan nilai-nilai, mempertahankan warisan yang sangat kuat,”  kata Coe kepada media seusai pemilihan Presiden IAAF yang berlangsung di Beijing,  Rabu (19/8).

Coe mengemukakan dia yakin IAAF merupakan badan olah raga yang cukup kuat sebagai referensi seluruh cabang  olah raga  di dunia. (AFP/eurosport.com).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari