Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 11:34 WIB | Senin, 30 Mei 2016

Zidane Buktikan Manajemen Real Madrid Tidak Salah Pilih

Skuat Real Madrid bergembira karena menjuarai Liga Champions musim 2015-2016 lewat adu penalti atas tim sekota, Atletico Madrid, di partai final, hari Minggu (29/5) dini hari WIB, di Stadion San Siro, Milan, Italia. (Foto-foto: uefa.com).

MILAN, SATUHARAPAN.COM – Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, mengemukakan keberhasilan Real Madrid menjuarai Liga Champions musim 2015-2016 adalah bukti nyata bahwa manajemen klub tidak salah menunjuknya sebagai pelatih.

“Gelar ini (kemenangan Liga Champions, Red) bagi saya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ketika Presiden Real Madrid, Florentino Perez, memberi saya kesempatan untuk melatih klub besar ini, saya tahu kami bisa mencapai sesuatu yang besar,” kata pria asal Prancis itu seusai menyaksikan anak buahnya memenangi Liga Champions, setelah di final menundukkan Atletico Madrid lewat adu penalti dengan skor 5-3, hari Minggu (29/5) dini hari WIB di Stadion San Siro, Milan, Italia.  

Zidane mengaku beberapa hari sebelum partai final mendapat suntikan motivasi dari mantan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti yang mengemukakan bahwa Zidane dapat mengangkat trofi sebagai pelatih.

 “Saya ingat dia mengatakan saya memiliki kesempatan untuk menang sebagai pelatih, karena akan terlihat seperti kepuasan pribadi untuk saya, seperti sebuah suka cita yang besar,” kata pelatih berusia 43 tahun tersebut.

Dalam catatan situs sepak bola, soccerway.com, Zidane pernah memenangi Liga Champions pada musim 2002-2003, saat dia membantu mencetak gol bagi Real Madrid yang menghantam wakil Jerman Bayer Leverkusen dengan skor 2-1, dalam laga final di Stadion Hampden Park, Glasgow, Skotlandia.

“Saya hanya membawa sikap positif dan optimistis. Saya tahu kami memiliki kualitas yang baik. Tetapi, kerja keras lebih penting, dan kita sebenarnya telah bekerja dengan baik,” kata Zidane.

Dalam laga final Minggu (29/5) dini hari WIB, Real Madrid unggul terlebih dahulu di menit ke-15 lewat gol bek asal Spanyol, Sergio Ramos. Di babak kedua, skuat asuhan Diego Simeone bisa memperpanjang harapan dan kembali bersemangat karena menit ke-72 berhasil menyamakan kedudukan lewat gelandangnya, Yannick Carrasco, yang mencetak gol. Kedudukan 1-1 bertahan hingga laga berlangsung 120 menit, dan Real Madrid memenangi pertandingan lewat adu penalti dengan skor 5-3.

Real Madrid memenangi laga karena lima eksekutor Real Madrid – Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, Gareth Bale, Marcelo Vieira, dan Lucas Vazquez – sukses menendang penalti menjadi gol.

Sementara dari pihak Atletico Madrid hanya tiga orang – Antoine Griezmann, Gabriel Fernandez Arenas, dan Saul Niguez – yang menjebol gawang Keylor Navas, karena bola tendangan Juanfran Torres Belen membentur tiang gawang Real Madrid.

Zinedine Zidane yang sebelumnya menjabat posisi asisten pelatih Real Madrid mulai menangani tim utama Real Madrid sejak Januari 2016. Mantan gelandang tim nasional Prancis tersebut menggantikan pelatih sebelumnya, Rafael Benitez.

“Saya sempat ingat nasihat Ancelotti, ketika sebagai pelatih telah mencapai kesuksesan di akhir musim, itu tandanya kita  sudah melakukan tugas sebagai pelatih dengan baik,” kata Zidane.

“Saya  telah memenangi Liga Champions sebagai pemain, asisten dan sekarang pelatih. Apa yang bisa saya katakan, karena saya sangat bangga menjadi bagian dari klub besar ini untuk waktu yang lama,” kata pelatih yang semasa muda pernah memperkuat klub Juventus (Italia) tersebut.  

Kegembiraan serupa dikemukakan gelandang serang Real Madrid, Gareth Bale, menjelaskan kejayaan Real Madrid yang berhasil meraih Liga Champions sebagai perjalanan menakjubkan.

Bagi pemain asal Wales tersebut gelar Liga Champions merupakan yang kedua sejak dia pindah ke klub yang bermarkas di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid itu dari klub Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur, pada musim 2013-2014.

“Teman-teman di klub memberi dukungan maksimal, apalagi pendukung di klub ini sangat antusias. Mereka tidak pernah lelah mendukung tim ini walau kami gagal memenangi kompetisi domestik (Liga Primera Spanyol dan Piala Raja, Red),” kata Bale.

Bale mengungkapkan dia sesungguhnya telah memprediksi laga final akan diakhiri dengan adu tendangan penalti.

“Menjelang adu tendangan penalti, saya lihat ada beberapa teman saya yang mulai gugup. Saya pun salah satu yang gugup itu. Tapi, ajaib sekali karena kegugupan tersebut hilang saat saya sukses menendang penalti,” Bale menambahkan.

Gareth Bale memuji Atletico Madrid. Ia mengemukakan permainan skuat asuhan Diego Simeone mengalami peningkatan permainan dibanding final Liga Champions 2013-2014. Saat itu Real Madrid menggasak Atletico Madrid dengan skor 4-1.

Pasca kemenangan di Liga Champions, Bale mengakui dia  akan mengalihkan perhatiannya ke Piala Eropa 2016.

Dalam kesempatan yang sama, bek dan kapten kesebelasan Real Madrid, Sergio Ramos, menyebut salah satu faktor kemenangan adalah faktor kepelatihan Zinedine Zidane.

“Saya tahu bahwa dia bekerja keras dan penuh pengabdian untuk klub ini. Saya rasa kemenangan dan gelar juara ini adalah penghargaan yang pantas buat dia,” kata Ramos.

Sementara itu eksekutor pencetak gol Real Madrid dari titik penalti, Cristiano Ronaldo, menyebut bahwa kemenangan atas Atletico Madrid saat ini lebih penting daripada persaingan jumlah gelar Liga Champions dengan striker Barcelona, Lionel Messi.   

Ronaldo telah mempersembahkan gelar juara Liga Champions sebanyak tiga kali dengan perincian, dua kali dia mempersembahkan bagi Real Madrid, dan satu kali saat dia masih memperkuat Manchester United. Sementara itu, Lionel Messi sudah meraihnya sebanyak empat kali dengan Barcelona.

“Saya belum memikirkan gelar lain. Saat ini adalah tahun ketujuh saya di klub ini,” kata Ronaldo. (espnfc.com). 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home