Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:38 WIB | Jumat, 02 Desember 2016

1.600 Pasukan Kurdi Irak Tewas dalam Merebut Mosul

Anggota pasukan Peshmerga Kurdi Irkan dalam pertempuran menghdapi ISIS di negara itu. (Foto: Ist)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM -  Sekitar 1.600 anggota pasukan Kurdi Peshmerga terbunuh dalam pertempuran merebut kota Mosul dari kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang dimulai pada 17 Oktober, kata juru bicaranya, hari Kamis (1/12).

Selain itu sekitar 10.000 anggota pasukan Peshmerga juga mengalami luka-luka dalam pertempuran selama enam pekan untuk mengusir ISIS dari Mosul, kota kedua terbesar di Irak yang dikuasai ISIS sejak pertengahan 2014, menurut AFP.

Kekurangan Air

Sementara itu, dilaporkan bahwa sekitar 500.000 orang  warga sipil Mosul menghadapi bencana kekurangan air minum, karena pertempuran pasukan pemerintah menghadapi ISIS, kata pejabat PBB seperti dikutip AFP hari Rabu (30/12).

Warga sudah lama menghadapi kekurangan bahan makanan dan listrik, dan berjuang untuk memperoleh makanan, dan sekarang menghadapi krisi air minum, kata Lise Grnade, koordinator kemanusiaan PBB di Irak.

‘’Hampir setengah juta warga sipil berjuang untuk mendapatkan makanan sehari-hari, sekarang tanpa akses ke air minum. Dampak yang serius akan dialami anak-anak, dan perempuan, dan bisa menjadi bencana,’’ kata Grande.

Di antara warga ada yang mempersalahkan pasukan koalisi internasional yang melancarkan serangan udara dan bom yang dijatuhkan merusak saluran pipa air minum.

Sejak 17 Oktober, pasukan pemerintah melakukan serangan besar-besaran untuk merebut kota Mosul, benteng terakhir ISIS di Irak. Sekitar 70.000 orang telah melarikan diri dari pertempuran, dan sekitar satu juta orang tetap berada di dalam Mosul, termasuk di wilayah timur dengan 600.000 warga.

Pasukan pemerintah mengklaim bahwa mereka telah menguasai sebagian besar Mosul. Mereka menghadapi antara 3.000 hingga 5.000 militan ISIS yang mempertahankan wilayah itu. Namun keberadaan warga sipil memperlambat pasukan untuk menguasai seluruh kota itu.

Sebelumnya diberitakan bahwa ISIS menggunakan warga sipil untuk perisai hidup, bahkan di wilayah yang direbut pasukan pemerintah, mereka diduga menyusup di antara warga. Proses pemeriksaan dan seleksi warga yang melarikan diri dari militan ISIS juga memakan banyak waktu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home