Loading...
DUNIA
Penulis: Saut Martua Amperamen 07:15 WIB | Minggu, 12 November 2017

750 Ribu Pendukung Catalonia Merdeka Turun ke Jalan

Polisi mengatakan 750 ribu orang pendukung kemerdekaan Catalonia berunjuk rasa pada hari Sabtu (11/11) menuntut dibebaskannya pemimpin mereka (Foto:AP)

BARCELONA, SATUHARAPAN.COM - Mengutip perkiraan polisi, kantor berita Reuters melaporkan sekitar 750.000 orang turun ke jalan di Barcelona pada hari Sabtu (11/11) menuntut dibebaskannya para pemimpin pro kemerdekaan Catalonia yang saat ini dipenjarakan oleh pemerintah Spanyol.

Kehadiran mereka memacetkan pusat kota Barcelona, yang dibanjiri oleh para demonstran yang mengenakan pita kuning di kerah mereka sebagai tanda dukungan. Mereka memenuhi Jalan Marina yang panjang, yang membentang dari pantai ke bangunan ikonik Barcelona, Sagrada Familia, ​​sementara keluarga pemimpin yang dipenjara berpidato.

Dua kelompok akar rumput utama di Catalonia menjadi motor unjuk rasa tersebut  di bawah slogan "Bebaskan tahanan politik", setelah pemimpin mereka ditahan dengan dakwaan melakukan penghasutan bulan lalu.

Polisi Barcelona mengatakan bahwa 750.000 orang menghadiri demonstrasi tersebut. Protes tersebut dilihat sebagai ujian seberapa kuat dukungan gerakan kemerdekaan tersebut telah pulih sejak pemerintah Catalonia mengumumkan kemerdekaan pada tanggal 27 Oktober, yang mendorong Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk memecat anggota-anggota kabinet Catalonia, membubarkan parlemen  dan mengumumkan akan mengadakan pemilihan baru pada Desember nanti.

"Lihatlah semua orang di sini," kata Pep Morales, 63, salah seorang peserta unjuk rasa yang yakin partai separatis akan menang dalam pemilihan 21 Desember. "Gerakan kemerdekaan masih kuat."

Banyak keluarga, orang muda dan pensiunan, melakukan perjalanan dari seluruh Catalonia untuk menghadiri unjuk rasa tersebut. Mereka membawa foto dengan wajah orang-orang di penjara dan melambaikan bendera kemerdekaan Catalonia yang berwarna merah dan kuning bergaris.

Pengadilan Tinggi Spanyol telah memenjarakan delapan mantan anggota kabinet pemerintah Catalonia, bersama dengan para pemimpin kelompok akar rumput Catalan National Assembly (ANC) dan Omnium Cultural, sementara penyelidikan polisi mengenai peran mereka  terus berlanjut.

Pengadilan pekan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan atas tuduhan pemberontakan dan penghasutan terhadap mantan presiden Carles Puigdemont, yang terbang ke Brussels setelah digulingkan, dan empat mantan anggota pemerintah lainnya yang ikut dengannya.

Pada hari Kamis, Mahkamah Agung membebaskan dengan jaminan pembela parlemen Catalan Carme Forcadell dan empat anggota parlemen lainnya, yang berperan memungkinkan deklarasi kemerdekaan bulan lalu. Anggota parlemen lainnya dibebaskan tanpa jaminan.

Forcadell dibebaskan setelah menyetujui untuk menolak aktivitas politik yang bertentangan dengan konstitusi Spanyol, menurut keputusan pengadilan tersebut, yang pada dasarnya melarangnya untuk mengkampanyekan kemerdekaan pada pemilihan bulan Desember.

Syarat-syarat tersebut merupakan ancaman dan akan melemahkan gerakan kemerdekaan Catalonia yang sudah mulai menunjukkan keretakan seiring dengan munculnya ketegangan antara massa akar rumput dan  pemimpin mereka.

Partai PDeCAT pimpinan Puigdemont gagal menyepakati satu calon dengan partai separatis lainnya dalam pemilu mendatang, menghalangi harapan kubu pro-kemerdekaan untuk terus maju dengan upaya  memisahkan diri dari Spanyol setelah pemilihan.

Pada hari Sabtu, partai separatis Esquerra Republicana mengatakan bahwa wakil presiden Catalan yang digulingkan, Oriol Junqueras, salah satu dari mereka yang dipenjara, akan menjadi kandidatnya pada bulan Desember dan akan melakukan kampanye dari balik jeruji besi.

Pepita Sole, seorang pensiunan berusia 61 tahun yang ikut dalam unjuk rasa, mengatakan bahwa dia mengerti bahwa pernyataan kemerdekaan tersebut bersifat simbolis namun sekarang menginginkan hal yang nyata.

"Mereka lebih mengerti bahwa kita tidak berpura-pura," katanya

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home