Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:48 WIB | Kamis, 03 September 2020

Afghanistan Bebaskan 200 Tahanan Taliban Untuk Percepat Negosiasi Perdamaian

Tahanan Taliban yang baru dibebaskan duduk di penjara Pul-i-Charkhi, di Kabul, Afghanistan pada 26 Mei 2020. (Foto: dok. Reuters)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Afghanistan membebaskan hampir 200 tahanan Taliban untuk memacu dimulainya negosiasi perdamaian yang telah lama tertunda, kata para pejabat senior Afghanistan pada hari Rabu (2/9).

Pembebasan baru berasal dari sekelompok 400 tahanan "garis keras" Taliban, yang nasibnya telah menghentikan negosiasi perdamaian antara pemerintah dan kelompok pemberontak untuk mengakhiri perang selama hampir dua dekade di Afghanistan.

Kelompok tahanan ini dibebaskan dari penjara utama di ibu kota Kabul pada Senin (31/8) malam dan Selasa (1/9) pada saat yang sama enam anggota pasukan khusus Afghanistan yang ditahan oleh Taliban dibebaskan, kata para pejabat itu.

"Kami ingin menyelesaikan pertukaran tahanan, sehingga kami dapat memulai proses perdamaian secepat mungkin," kata seorang pejabat senior pemerintah, yang menolak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

Sumber yang dekat dengan proses tersebut mengatakan pertukaran tahanan bisa selesai hari (Rabu) ini.

Rencana 5.000 Tahanan Dibebaskan

Sebanyak 400 tahanan adalah sisa dari 5.000 tahanan Taliban yang akan dibebaskan dari penjara Afghanistan sebagai bagian dari pakta pada bulan Februari antara Amerika Serikat dan Taliban yang memungkinkan penarikan pasukan AS. Pembebasan mereka merupakan syarat untuk memulai pembicaraan antara pemerintah dan kelompok pemberontak.

Pemerintah Afghanistan enggan untuk melepaskan salah satu dari 400 tahanan, yang dikatakan telah terlibat dalam beberapa kejahatan terburuk, termasuk serangan besar seperti pengeboman truk tahun 2017 di dekat Kedutaan Besar Jerman di Kabul, sampai Taliban membebaskan lebih dulu 24 anggota pasukan khusus Afghanistan dan pilot.

Menjaga para narapidana bertentangan dengan keinginan seorang loya jirga yang berkumpul di Kabul bulan lalu. Loya jirga adalah pertemuan tradisional ribuan tetua Afghanistan dan pemimpin komunitas yang bertemu untuk memutuskan masalah politik.

Pemerintah menanggapi dengan membebaskan sekitar 80 dari 400 tahanan bulan lalu. Seorang pejabat pemerintah mengatakan yang lainnya ditahan karena Taliban menolak seruan dari loya jirga untuk gencatan senjata.

Kekerasan Terus Terjadi

Pertukaran pekan ini terjadi karena kekerasan Taliban dan bentrokan dengan pasukan Afghanistan meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Sebuah bom mobil Taliban menewaskan tiga pasukan keamanan Afghanistan di Provinsi Paktia timur pada Selasa, kata seorang pejabat lokal. Sementara itu, pernyataan kementerian pertahanan mengatakan 13 gerilyawan Taliban tewas di Kandahar selatan dan 11 lainnya tewas di Faryab utara dalam 24 jam terakhir.

Ribuan pasukan keamanan dan warga sipil Afghanistan telah terbunuh sejak kesepakatan damai pada Februari lalu antara AS dan Taliban, menurut data yang dirilis oleh PBB dan pemerintah. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home