Agus Minta Didoakan oleh Ibu-ibu Majelis Taklim

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono minta didoakan oleh majelis taklim ‎tausiyah dan pengajian muslimah di Gedung Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, hari Rabu (9/11) untuk mendapatkan kelancaran dalam proses Pilkada DKI 2017 nanti.

“Tanpa doa restu, dari ibu-ibu sekalian saya tidak akan kuat,  saya mohon sekali lagi mohon doa restu yang tulus dan insya allah perjuangan ini akan diridhoi oleh Allah SWT,” kata Agus di TMII, Jakarta Timur, hari Rabu (9/11).

Agus mengatakan, keputusannya keluar dari TNI dan maju dalam Pilkada DKI bukan tanpa alasan sebab ingin mengabdi untuk masyarakat DKI Jakarta. Bersama dengan Sylviana Murni, dia berharap diberi kepercayaan untuk membuat masyarakat Jakarta semakin maju, aman, tertib, meningkatkan perekonomian, kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial.

“Saya keluar dari TNI bukan tanpa alasan karena saya terpanggil untuk bersama-sama melakukan perubahan untuk Jakarta yang lebih baik dan pada akhirnya Jakarta menjadi sistem ruang  kehidupan untuk seluruh umatnya dan seluruh warganya,” kata dia.

Selain itu, kata Agus dalam kata sambutanya menilai bahwa peran muslimah di Indonesia khususnya  di Jakarta sangat penting bagai batu bata dalam sebuah peradaban dalam kehidupan bangsa ini, makin kuat (perannya), makin kokoh umat, agama dan negaranya.

“Saya punya harapan besar, kalau saya dapat amanah untuk memimpin Jakarta bersama Bu Sylviana Murni, saya berharap kaum perempuan Jakarta akan makin baik kehidupannya,” kata Agus.

“Kenapa saya memilih Sylviana untuk mendampingi saya karena kita ingin mengedepankan peran dan kontribusi dari kaum perempuan kesejahteraan rumah tangganya, kesejahteraan lingkungannya dan kesejahteraan Jakarta secara keseluruhan jadi kita titipan generasi penerus kita di tangan ibu-ibu”.

Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan dengan Sylviana Murni di Pilgub DKI 2017. Pasangan ini diusung oleh empat partai yang bernama Koalisi Cikeas yaitu Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.                        

Editor : Eben E. Siadari