Basarnas Prediksi Kotak Hitam Berada Dekat Ekor Pesawat

Petugas mengangkat peti jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 untuk dimasukkan ke dalam pesawat sebelum terbang menuju Surabaya, di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (7/1). Pada hari kesebelas pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501, Tim SAR gabungan telah menemukan 39 jenazah. Foto: Antara/Prasetyo Utomo)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda F Henry Bambang (FHB) Soelistyo memprediksi posisi kotak hitam AirAsia QZ 8501 yang mengalami kecelakaan pekan lalu, Minggu (28/12), di Selat Karimata, berada tidak jauh dari lokasi ditemukannya rongsokan ekor pesawat.

"Saya harus memberikan praduga bahwa black box (kotak hitam, Red) tidak jauh dari posisi ekor yang telah ditemukan," kata Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, pada Rabu (7/1).

Ia menegaskan, pernyataannya itu baru sebatas praduga. Namun, praduga diperlukan pada sebuah operasi agar operasi bisa berjalan dengan pasti. "Kita harus optimistis, praduga juga berdasarkan analisis pengalaman yang selama ini sudah dilakukan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo menegaskan kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, 28 Desember itu akan dicari dengan robot (remote operated vehicle atau ROV).

"Hari ini (Rabu, 5/1), pencarian itu akan dilakukan robot karena kalau dilakukan para penyelam akan sulit, sebab di dasar laut itu pekat dengan lumpur," katanya setelah memberikan kuliah umum di lantai 1 Rektorat ITS Surabaya pada Senin (5/1).

BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) telah mendukung Basarnas dengan menyiapkan pinger locator yang dikirim dengan KR Baruna Jaya I ke laut untuk memanggil sinyal kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata.

Sementara itu, bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501 sudah ditemukan dan dikonfirmasi oleh Basarnas. (Ant)

Editor : Sotyati