Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 20:12 WIB | Kamis, 06 November 2014

Bencana di Nias Diangkat Sebagai Tema Sidang Raya

Bencana di Nias Diangkat Sebagai Tema Sidang Raya
A.A. Yewanggoe (tengah) memberi penjelasan tentang tema SR XVI PGI. (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Bencana di Nias Diangkat Sebagai Tema Sidang Raya
Sebelum Yewanggoe memberi penjelasan dan materi, panitia PRPG menggelar ibadah pagi..

SIROMBU, SATUHARAPAN.COM – Pengalaman warga yang hidup di Kepulauan Nias yang akrab dengan bencana diharapkan menjadi pelecut semangat bagi para peserta yang ikut dalam Sidang Raya XVI Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (SR PGI).

Pengalaman warga ini menjadi salah satu yang dikemukakan Ketua Umum PGI, Andreas Yewangoe saat memberi materi “Tuhan Mengangkat kita dari Samudera Raya” pada Kamis (6/11) di Gedung pertemuan Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP) di Kecamatan Sirombu, Nias Barat, Kepulauan Nias.

Tema ‘Tuhan Mengangkat kita dari Samudera Raya’ dilakukan PGI, Yewanggoe menjelaskan, karena dua hal yakni Nias pernah mengalami bencana besar berupa tsunami dan gempa bumi. Ketika gereja hendak menetapkan tema tersebut maka hal itu menggambarkan keadaan yang sedang dialami Indonesia dalam jangka panjang ini.

Sebagai gereja kita yakin, bahwa Tuhan sendiri yang sedang bekerja untuk mengangkat kembali gereja-gereja dan bangsa Indonesia dari ancaman samudera raya bumi itu,” kata Yewanggoe di hadapan para peserta yang hadir dalam Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG).

PRPG merupakan salah satu pertemuan sebelum pra sidang raya PGI yang berlangsung mulai dari Rabu (5/11) hingga Sabtu (8/11) di Sirombu, Nias Barat.

Yewanggoe menjelaskan sejak Sidang Raya sebelumnya di Mamasa, Sulawesi Selatan sudah menekankan tema “Tuhan Itu Baik” dan kini berganti dengan “Tuhan Mengangkat kita dari Samudera Raya” artinya Tuhan menyertai semua orang tidak hanya bagi orang Mamasa, saat itu, tetapi juga bagi semua orang di bumi tanpa memandang perbedaan agama.

Yewanggoe mengemukakan alasan lain PGI memilih tema tersebut yakni bencana alam yang menimpa Nias tidak dapat diartikan secara harafiah.

“Tsunami dan gempa bumi tidak hanya merupakan bencana, tetapi gereja harus mampu memberi perhatian lebih kepada lingkungan, dan gereja memberi prioritas kepada keadilan lingkungan,” Yewanggoe mengakhiri penjelasannya.

Empat hal lain yang dibahas dalam PRPG antara lain kemiskinan, ketidak adilan, radikalisme dan perusakan lingkungan.              

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home