Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:37 WIB | Selasa, 20 Desember 2016

BKPM Prioritaskan Perbaikan Layanan Investasi RI

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong (kedua dari kiri) mengunjungi secara langsung perusahaan-perusahaan asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kupang, NTT, hari Senin (19/12). (Foto: Dok. BKPM)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus melakukan perbaikan layanan investasi sebagai upaya antisipasi semakin menguatnya kurs dolar AS yang berdampak pada melemahnya mata uang negara-negara lain termasuk Indonesia.

Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong (Tom), mengatakan perbaikan layanan investasi merupakan salah satu kebijakan reformasi ekonomi yang harus terus dilakukan.

"TeRp ilihnya Donald Trump dengan kebijakan `America First`-nya berdampak pada melemahnya nilai tukar mata uang negara-negara lain termasuk Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah terus melakukan perbaikan layanan investasi," kata Tom dalam siaran pers di Jakarta, hari Selasa (20/12).

Menurut Tom, melemahnya rupiah memiliki dampak yang cukup positif dari sisi peningkatan daya siang Indonesia.

Salah satu sisi positif tersebut adalah harga barang dan jasa yang ditawarkan oleh Indonesia menjadi lebih kompetitif.

"Seperti diketahui, ekspor tidak hanya jual barang tapi juga jasa di antara sektor pariwisata. Ini sesuai program pemerintah yang akan menciptakan 10 bali baru, di NTT salah satunya adalah Labuan Bajo, selain itu daya tarik pariwisata lainnya seperti Pulau Komodo," katanya.

Lebih lanjut, Tom menambahkan investasi menjadi pilar yang diharapkan tumbuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Investasi tahun depan diharapkan mencapai Rp 678,8 triliun dan pada tahun 2018 dapat mencapai Rp 860 triliun," lanjutnya.

Senada dengan Tom, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTT) Frans Lebu Raya menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki layanan investasi.

"Perbaikan pelayanan teRp adu satu pintu (PTSP) yang dilakukan tidak akan langsung meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), namun dengan banyaknya investor yang masuk akan berdampak ke peningkatan PAD juga nantinya," katanya.

Berdasarkan data BKPM, selama dua tahun terakhir (2015-2016), dari target investasi nasional tahun 2015 sebesar Rp 519,5 triliun telah tercapai realisasi investasi sebesar Rp 545,4 triliun, yang terdiri dari realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 365,9 triliun (17.738 proyek) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp  179,5 triliun (5.100 proyek).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home