Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:46 WIB | Jumat, 17 Agustus 2018

Campak Melanda 21 Negara Bagian AS

Ilustrasi. Seorang perawat memegang ampul vaksin campak, gondong dan rubella di Rumah Sakit Anak Boston, di Boston, Massachussets, 26 Februari 2015.(Foto: Voaindonesia.com)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari 100 kasus campak didiagnosis tahun ini di 21 negara bagian Amerika dan District of Columbia, demikian dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).

Sampai 14 Juli, sekitar 107 orang tertular virus tersebut.

Campak adalah virus yang sangat menular, menyebar melalui udara dari pengidap yang batuk atau bersin. Penyakit itu diawali dengan demam, pilek, batuk, mata merah, dan sakit tenggorokan. Disusul kemudian dengan ruam yang menyebar ke seluruh tubuh. Walaupun bisa diobati, menurut CDC, satu atau dua dari setiap 1.000 anak yang terkena campak meninggal akibat komplikasi.

Jumlah penderita campak tahun ini, tampaknya akan melampaui jumlah tahun lalu ketika 118 orang dari 15 negara bagian dan District of Columbia dilaporkan terkena campak. Pada 2016, 86 orang dari 19 negara bagian mengidap penyakit tersebut.

CDC mengatakan, mayoritas orang yang terkena campak tidak divaksinasi. Pencegahan penting karena virus tersebut mudah menyebar.

CDC merekomendasikan, anak-anak mendapat dua dosis vaksin, dimulai dengan dosis pertama pada usia 12 hingga 15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun.

Ampuh seumur hidup, berarti orang dewasa yang divaksinasi semasa kanak-kanak tidak perlu divaksinasi lagi. (Voaindonesia.com)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home