Loading...
INSPIRASI
Penulis: W. Kristian Wijaya 09:10 WIB | Jumat, 23 Maret 2018

Dipanaskan, Ditempa, Dibentuk, dan Dimurnikan!

Berbahagialah setiap orang yang sedang dimatangkan!
Foto: W. Kristian Wijaya

SATUHARAPAN.COM–Bagaikan berada di tangan pandai besi, hidup kita perlu ditempa supaya lebih diperkenan -Nya. Kehidupan kita perlu dibentuk ulang supaya kita tidak menjadi barang gampangan. Hidup kita perlu diolah dengan bahan lebih mulia.

Terkadang, atau malah sering, kita mengalami seperti dipanaskan dalam dapur pengujian. Terkadang, atau malah sering, kita mengalami seperti berkali-kali dipalu godam hingga berasa menjadi bopeng tak karuan. Dan memang kita perlu dipalu godam supaya tidak menjadi sombong, murahan, dan sembarangan.

Terpujilah Allah karena ketika kita mengalami itu semua itu sejatinya kita sedang diajak untuk membangun hidup yang lebih berkualitas, lebih tegar, lebih sadar, lebih sabar, tambah bermakna, lebih berharkat, lebih dewasa, serta lebih dekat dengan Allah. Hanya dekat Allah saja aku tenang! Hanya dekat Allah saja aku bahagia!

Terpujilah Allah Mahadahsyat yang mengizinkan kita menghayati segala derita karena sesungguhnya kita benar-benar dikasihi-Nya, dimatangkan, dan dimampukan menjadi lebih dewasa.

Berbahagialah setiap orang yang sedang dimatangkan! Berbahagialah setiap orang yang pernah dan sadar sedang mengalami proses dibentuk menjadi lebih baik oleh Tuhan! Tetap setialah menjalani prosesnya dengan terus belajar bertekun dari firman Allah dan dengan lebih tunduk merendahkan hati mau ditegur dan dibentuk oleh Allah.

Karena kita akan tercengang, bahkan takjub menyadari diubahkan dengan memaknai lakon hidup, bahkan dimampukan terkekeh menertawakannya, menertawakan kegoblokan kita, dan mensyukuri kesadaran baru buah belajar dari kedunguan kita, maka sungguh kita dimampukan bisa bersyukur dengan berteriak, ”Felix culpa!” (aku dahulu salah, tetapi sekarang aku bahagia; karena aku diubahkan lebih dewasa justru dengan menyadari kesalahan dari pengalaman masa laluku, menyadari kebodohanku lalu bertobat dan dirahmati hikmat).

Oh, felix culpa! Kita pun melompat girang karena yang seharusnya kita binasa karena derita yang menjerat diri tetapi kita dirahmati, ditolong, didewasakan-Nya.

Sungguh! Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia  (Yak. 1:12).

Sesungguhnya Kitab Suci terbuka dipampangkan di hadapan kita; dalam pengalaman dan lakon hidupmu bisa menjadi rahmat ketika hati kita melembut menjadi bijaksana semakin dewasa karena percaya bahwa rencana Allah adalah rencana penuh damai sejahtera, untuk mengubahkan kita menjadi berbahagia.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home