Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:08 WIB | Selasa, 15 November 2016

Ekspor Perikanan RI Tumbuh 10,76 Persen

Ilustrasi. Sejumlah bagan penangkap ikan ditempatkan di dekat pantai di pesisir Desa Toale, Banawa, Donggala, Sulawesi Tengah, hari Minggu (13/11). Nelayan di wilayah itu terpaksa memindahkan bagannya dari Selat Makassar ke sekitar pesisir pantai untuk menghindari rusaknya bagan sekaligus memudahkan aksesnya selama musim angin kencang dan ombak tinggi saat ini. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

KAOHSIUNG, SATUHARAPAN.COM – Nilai ekspor produk perikanan Indonesia terus mengalami peningkatan positif. Pada bulan Januari-Agustus 2016, nilai ekspor produk perikanan dan makanan laut (seafood) Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 10,76 persen dibandingkan periode yang sama setahun yang lalu.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda mengatakan peningkatan ekspor tersebut akan terus digenjot dengan promosi produk perikanan.

“Nilai ekspor produk perikanan dan seafood pada Januari-Agustus 2016 tercatat sebesar US$ 861,8 juta. Produk-produk tersebut diekspor ke negara tujuan ekspor utama, seperti Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Vietnam, dan Thailand. Kami optimis impian menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat diwujudkan,” kata Arlinda, dalam keterangan tertulis, hari Rabu (15/11).

Bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan, Ditjen PEN mempromosikan produk perikanan Indonesia di Taiwan International Fisheries & Seafood Show 2016.

Paviliun Indonesia seluas 72 meter persegi dan mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia” tampil untuk kedua kalinya dalam pameran tersebut yang berlangsung pada 9-11 November 2016 di Kaohsiung Exhibition Center, Kaohsiung, Taiwan.

Aneka produk perikanan dan hasil laut yang dipromosikan, antara lain tuna, udang, cumi, gurita, rajungan, layur, tenggiri, ikan beku, ikan kerapu beku, gurita beku, rumput laut, snack rumput laut, dan makanan olahan beku.

Taiwan International Fisheries & Seafood Show 2016 merupakan pameran produk perikanan dan peralatan perikanan berskala internasional dengan jumlah peserta 328 perusahaan yang menempati 410 stan.

Para perusahaan tersebut berasal dari berbagai negara, di antaranya Korea Selatan, Jepang, Viet Nam, Indonesia, Malaysia, Peru, Brasil, Amerika Serikat, India, Thailand, Israel, Bahrain, Inggris, Kanada, Qatar, Banuatu, Caiman Island, dan Filipina. Pameran diprediksi akan menarik 6.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Ekspor ke Taiwan Tumbuh 8,76 Persen

Dalam lima tahun terakhir, ekspor produk perikanan ke Taiwan tumbuh sebesar 8,76 persen dengan nilai ekspor sebesar US$ 62,33 juta pada 2015. Hal ini memantapkan posisi Indonesia sebagai salah satu penyuplai utama produk perikanan dan seafood ke Taiwan. Indonesia berada di posisi ke-3 setelah Republik Rakyat Tiongkok dan India.

“Berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi praktik penangkapan ikan ilegal. Upaya tersebut membuat Indonesia sukses menggeser suplai dari Jepang dan meningkatkan suplai produk perikanan dan seafood ke Taiwan,” kata Arlinda.

Ekspor produk perikanan ke Taiwan didominasi sotong dan cumi beku, kering, atau diasinkan; dan ikan beku. Produk lain yang diekspor ke Taiwan antara lain ikan segar, fillet ikan, dan mackerel beku.

“Promosi ini akan mengubah paradigma negatif produk Indonesia di pasar global yang semula identik dengan illegal fishing dan penuh bakteri menjadi produk berdaya saing sehingga pada akhirnya memperluas pasar dan mendongkrak ekspor,” kata Arlinda.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home