Loading...
SAINS
Penulis: Dedy Istanto 20:49 WIB | Senin, 12 Agustus 2013

Hari Gajah se-Dunia Upaya Menyelamatkan dari Kepunahan

Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang kini kondisinya kritis terancam punah (Critically endagered) berdasarkan lembaga IUCN pada 2011 lalu. (Foto : Dok. Fauna Flora International - Indonesia Program).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hari ini Selasa (12/8) tepat hari Gajah se-Dunia untuk yang kedua kalinya sejak pertama kalinya digelar pada tahun 2012 lalu. Gajah merupakan mamalia terbesar di daratan yang kini statusnya sudah mulai krisis. Perburuan gading dan kejahatan perdagangan serta konflik terhadap manusia terus meningkat baik di Asia maupun di Afrika.

Di Indonesia terdapat dua jenis gajah yaitu gajah kalimantan (elephas maximus borneensis) dan gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) keduanya memiliki postur tubuh yang kecil jika dibandingkan dengan gajah afrika (Loxodonta aricana). Sumatera memiliki kawasan hutan yang sangat lebat, banyak gajah yang terancam akibat habitatnya habis dijadikan lawan perkebunan sawit dan juga akses jalan.

Populasi gajah di Sumatera menurun dan menjadi spesies yang terancam. Diperkirakan jumlah populasi yang ada saat ini sekitar 2.800 sampai dengan 4.800 ekor yang tersebar di 44 lokasi di alam liar. Sementara data 2007 memperkirakan jumlah populasi gajah sumatera sekitar 2.400 sampai dengan 2.800 individu, sedangkan untuk jumlah populasi gajah kalimatan sekitar 16 sampai dengan 100 ekor yang tersebar hanya di Kalimantan bagian timur.

Akibat jumlah populasi yang terus menurun gajah sumatera kini masuk dalam daftar merah (red list) atau kritis terancam punah (Critically endangered) dari lembaga International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home