Loading...
SAINS
Penulis: Prasasta Widiadi 10:57 WIB | Selasa, 13 Agustus 2013

Enam Harimau Mati Akibat Wabah Distamper di Suaka Margasatwa AS

Kazuri, semasa masih sakit di kandang akibat distemper di Pusat Penanganan Suaka Margasatwa Texas (foto: washingtonpost.com)

WYLIE, TEXAS – Enam ekor harimau mati di kandangnya di sebuah pusat perlindungan satwa di Wylie, Texas. Menurut Washington Post pada Senin (12/8) Lisa Williams selaku Juru Bicara Pusat Penanganan Suaka Margasatwa, Wylie, Texas memberitakan bahwa wabah distemper ini sesungguhnya jarang menyerang macan, tetapi hanya pada kucing dan anjing.

Kazuri, nama salah satu harimau yang menderita wabah distamper ini, mengalami gejala tersebut sejak kamis 25 Juli 2013. Juru bicara pusat Lisa Williams mengatakan Kazuri mati pada Minggu, 11 Agustus, 2013, penyebabnya adalah wabah distemper, penyakit yang sangat jarang untuk menyerang harimau, dan macan.

Menurut merckmanuals.com, canine distemper adalah penyakit yang disebabkan oleh virus anjing yang dapat menular ke hewan lain, penyakit ini menyerang pernapasan. Secara klinis, hal ini ditandai dengan demam diphasic, leukopenia, dan radang selaput lendir hidung dan pernapasan. Komplikasi yang sering muncul adalah pneumonia dan neurologis. Penyakit ini menyerang hewan-hewan, antara lain anjing, rubah, serigala, musang, cerpelai, sigung, rakun, dan gajah Asia.

Menurut situs insyncexotics.com, sebuah Pusat Penanganan Suaka Margasatwa, harimau yang telah terdiagnosis mengidap Virus Distemper Canine (CDV), harus dinyatakan terinfeksi distemper dengan tes darah.

Kami percaya bahwa musang liar membawa virus ke areal margasatwa ini. Pusat Penanganan Suaka Margasatwa telah memasang banyak jebakan musang, dan kebanyakan musang yang telah tertangkap diketahui positif  terindikasi mengidap CDV.

Lokasi Pusat Penangangan Suaka Margasatwa yang dekat danau, dan lahan yang sangat luas dan rimbun merupakan salah satu alasan sejumlah besar musang di daerah dapat masuk. Akibatnya, musang dan hewan-hewan lain leluasa bergerak dan memungkinkan urin atau feses musang jatuh ke dalam kandang.

Kandang harimau dibersihkan satu kali setiap hari, tetapi jika rakun melintasi atap kadang setiap malam mereka berpotensi menginfeksi satu harimau.

Kematian Kazuri ini merupakan kematian kedua harimau yang ada di tempat penyelamatan dan pusat pendidikan satwa liar sejak 8 Agustus, ketika Pusat Pengendalian Suaka Margasatwa ini juga mengumumkan kematian harimau lain bernama Lucca. Harimau betina berusia 13 tahun ini menderita kelumpuhan parsial dan kejang akibat distemper.

Lisa Williams mengatakan mereka mencoba kedua perawatan tradisional dan eksperimental sia-sia. “Ini adalah kerugian sangat besar bagi kami, dan kami berharap dia akan sembuh,” kata Lisa. (washingtonpost.com/insynexotics.com/merckmanuals.com)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home