Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 11:15 WIB | Selasa, 15 Desember 2015

Hitung Mundur Menuju Kenaikan Suku Bunga The Fed Dimulai

Lindsey Piegza (Foto: foxbusiness.com)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Setelah mempertahankan suku bunga mendekati nol persen sejak tujuh tahun lalu, The Federal Reserve atau Bank Sentral AS, diyakini akan memutuskan menaikkan suku bunga pada rapat mereka yang akan berlangsung Selasa (15/12) dan Rabu (16/12).

Spekulasi tentang rencana The Fed menaikkan suku bunga memang telah ramai sepanjang tahun ini, tiap kali Komite Operasi Pasar Terbuka atau Federal Open Market Committee (FOMC) akan mengadakan rapat. Namun, kali ini, keyakinan akan diputuskannya kenaikan bunga lebih kuat dari yang sudah-sudah. Keyakinan itu bahkan datang dari mereka yang tidak setuju pada kebijakan itu.

"Kita sedang berada pada tahap akhir hitung mundur," kata ekonom Lindsey Piegza dari Stifel, sebuah lembaga investasi di AS.

Menurut Business Insider, sebagian besar ekonom yang mereka wawancarai, mengharapkan The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuan pada rapat dua hari mereka.

Bila terjadi, itu berarti kenaikan bunga The Fed pertama sejak Juni 2006. Ketika itu, dalam masa-masa paling gelap dari krisis keuangan di AS, The Fed menurunkan suku bunga ke kisaran 0,00 persen hingga 0,25 persen pada Desember 2008, dalam upaya untuk merangsang ekonomi.

Piegza, yang meyakini bahwa  perekonomian AS tidak siap untuk tingkat bunga yang lebih tinggi, secara terpaksa mengakui bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga, meskipun dia percaya tidak seharusnya mereka melakukannya.

Alasan utama Piegza menolak kenaikan suku bunga adalah inflasi yang masih rendah. Bagi dia, ini merupakan refleksi dari pasar tenaga kerja yang masih lemah, terlihat dari pertumbuhan upah yang masih rendah.

"Apakah (kenaikan bunga) langkah kebijakan yang tepat? Tidak. Apakah saya berpikir bahwa data yang ada mendukung kenaikan bunga? Tidak," kata dia kepada Business Insider.

"Tapi saya pikir kita akan melihat kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin sebagai upaya The Fed memenuhi ekspektasi pasar, dan jadwalnya sudah ditetapkan."

Rekan-rekan Piegza berbeda pandangan dengan dia mengenai sejumlah indikator ekonomi. Para ekonom umumnya yakin ekspektasi inflasi dan pertumbuhan upah te;ah meningkat. Lagipula, kenaikan sebesar 25 basis poin masih membuat tingkat bunga di level yang masih mendekati nol persen, level terendah sepanjang sejarah.

Lebih jauh, bila dilihat dalam gambar besar, seluruh indikator ekonomi makro meningkat secara substantif sejak masa resesi.

Menurut Business Insider, untuk sebagian besar ekonom, pertanyaannya sekarang bukan lagi apa yang terjadi "jika" The Fed menaikkan suku bunga besok. Pertanyaannya adalah "apa" yang akan mereka katakan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home