Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 23:08 WIB | Minggu, 07 April 2013

Hutan Yang Tersisa di Jakarta

Hutan Yang Tersisa di Jakarta
Kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) salah satu hutan yang tersisa di Jakarta. (Foto-foto Dedy Istanto)
Hutan Yang Tersisa di Jakarta
Jembatan kayu akses memasuki kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke. Panjangnya sekitar 800 meter lebih sampai di ujung jembatan, dan kembali lagi melalui jalan sama.
Hutan Yang Tersisa di Jakarta
Papan informasi berisi penjelasan suatu jenis baik itu satwa maupun tumbuhan yang ada di kawasan.
Hutan Yang Tersisa di Jakarta
Salah satu bangunan yang berada ditengah jalur diperuntukan sebagai tempat pengamatan burung yang berada disekitar kawasan.
Hutan Yang Tersisa di Jakarta
Kegiatan pengamatan burung merupakan satu dari kegiatan yang bisa dilakukan. Karena jumlah burungnya yang cukup banyak menjadikan kawasan ini sebagai salah satu lokasi pengamatan yang sering dikunjungi baik dari lokal maupun internasional

Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) merupakan salah satu kawasan hutan yang bisa dikatakan masih alami berada di Jakarta. Kawasan seluas 25.02 Ha ini menjadi kawasan konservasi dibawah perlindungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta. Kawasan yang jauh dari perhatian masyarakat ini memang cukup kecil, tetapi memiliki potensi yang patut dijaga karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Kondisinya yang terletak di pesisir pantai Jakarta menjadikan kawasan ini sebagai ekosistem lahan basah, karena sebagian besar ditumbuhi oleh hutan mangrove atau hutan pantai.

Ada tiga jenis hutan mangrove sejati yang tumbuh di lokasi tersebut, di antaranya adalah Pidada Merah (Soneratia caseolaris), Bakau Kurap (Rhizopora mucronata) dan Api-api (Avicenia alba) yang lainnya seperti Nipah, Ketapang masuk dalam kategori mangrove ikutan. Hutan pantai yang tersisa ini menjadi habitat bagi makhluk hidup lainnya. Terdapat sekitar 104 jenis burung, 16 jenis reptil, enam jenis amfibi, delapan jenis ikan, dan tujuh jenis mamalia. Beberapa jenis seperti Kucing Bakau, Lutung Jawa, Mentok Rimba dan Anjing Air sudah tidak dapat dijumpai di tempat ini.

Lokasi ini menjadi tujuan bagi para pegiat lingkungan dan juga para pengamat burung baik nasional maupun internasional. Bahkan masuk dalam daftar lokasi birding diorganisasi para pengamat burung internasional, karena terdapat dua jenis burung endemik Indonesia yaitu Bubut Jawa (Centropus nigrorufus) yang statusnya kini rentan terancam punah dan juga Jalak Putih (Sturnus melanopterus) yang statusnya kritis terancam punah.

Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke lokasi ini bisa mengurus perijinan dahulu sebelumnya di Kantor BKSDA DKI Jakarta yang terletak di Jalan Salemba Raya No. 9 Jakarta Pusat.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home