Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:49 WIB | Jumat, 03 Juli 2015

IAEA: Perundingan Nuklir Iran Masih Butuh Upaya Besar

IAEA: Perundingan Nuklir Iran Masih Butuh Upaya Besar
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry duduk berhadapan dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif pada 1 Juli 2015 di Wina, Austria, menjelang pertemuan empat mata di tengah negosiasi mengenai masa depan program nuklir Iran. (Foto-foto: AFP)
IAEA: Perundingan Nuklir Iran Masih Butuh Upaya Besar
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry (kiri) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond di sebuah hotel tempat perundingan nuklir Iran digelar di Wina, Austria, pada 2 Juli 2015. Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan pada Kamis belum pada pemecahan dalam perundingan nuklir Iran yang sudah memasuki hari keenam, tapi dia menegaskan upaya untuk mencapai kesepakatan masih berlangsung.
IAEA: Perundingan Nuklir Iran Masih Butuh Upaya Besar
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius di Hotel the Palais Coburg tempat perundingan nuklir Iran digelar di Wina, Austria oada 2 Juli 2015.

WINA, SATUHARAPAN.COM - Kepala badan pengawas atom PBB mengatakan pada hari Jumat (3/7), setelah kunjungan ke Iran, bahwa kedua belah pihak sudah mulai saling memahami di beberapa sektor, tapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano berkunjung ke Teheran pada Kamis dengan tujuan menuntaskan salah satu masalah paling pelik dalam perundingan di Wina demi mencapai kesepakatan nuklir bersejarah antara Iran dan kekuatan dunia.

“Saya yakin kedua belah pihak mulai saling memahami dalam beberapa hal, meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” menurut pernyataan Amano.

Masalah tersebut menyangkut penyelidikan IAEA terhadap dugaan bahwa sebelum 2003, dan kemungkinan sejak saat itu, Iran menggelar penelitian untuk mengembangkan senjata nuklir.

Iran membantah tudingan itu, mengatakan hal tersebut merupakan kabar burung yang disampaikan oleh orang-orang seperti CIA dan Mossad Israel kepada IAEA yang mudah ditipu.

Perundingan antara Iran dan P5+1 -- Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, Prancis dan Jerman -- lebih fokus pada kapasitas program nuklir Iran di masa depan. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home