Loading...
BUDAYA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:35 WIB | Jumat, 09 Mei 2014

Indonesia Miliki Potensi Kembangkan Museum Kontemporer

Dr. Clementine Deliss, seorang kepala museum dari Welkulutren Museum di Frankfurt, Jerman. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam budaya dan sejarah. Kedua hal tersebut merupakan potensi utama agar dapat diabadikan ke dalam suatu museum yang baru dengan gaya masa kini agar suasana museum jauh dari kesan ortodok yaitu dengan gaya museum kontemporer.

“Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memiliki atau mengembangkan museum kontemporer,” kata Dr. Clementine Deliss, seorang kepala museum Welkulturen Museum Frankfurt, Jerman kepada satuharapan.com usai memberikan presentasi tentang “Menuju Museum Pasca Ethnografi di Abad ke-21” di Auditorium Gedung 10 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Kamis (8/5).

“Semua itu tergantung kepada kepala museum saat ini agar dapat menemukan cara untuk membuka dan memperkenalkan ide baru untuk tetap membuat museum itu tetap hidup. Museum Indonesia dapat bekerja sama dengan beberapa pihak untuk membentuk tim dan membangun museum kontemporer.”

Menurutnya, kendala utama yang dihadapi untuk membuat museum kontemporer adalah dana. Namun, hal itu bisa diatasi dengan cara mencari dana sebanyak-banyaknya tentunya melalui dukungan pemerintah, yayasan, donatur, sponsor dan investor.

Deliss juga menceritakan bahwa museum yang dia kelola juga mendapatkan dukungan dari pemerintah karena museum juga merupakan aset ekonomi di mana pengunjung harus membayar sejumlah uang untuk bisa masuk ke dalam museum tersebut dan juga ada beberapa donatur dan sponsor dari beberapa lembaga yang menjaga museum tersebut tetap hidup.

Dia juga mengatakan bahwa untuk membangun museum kontemporer, tidak perlu membuat display atau properti pendukung yang mahal. Menurutnya, para seniman dan desain interior akan membantu untuk menata dan mengkombinasikan benda bersejarah tersebut dengan benda-benda modern untuk membuat sebuah display satu dengan yang lain menjadi menarik dan hidup.

Deliss menyarankan kepada kepala museum jika ingin mengubah museum gaya lama dengan kontemporer yaitu memperbarui furnitur yang ada, memberikan beberapa kursi di titik tertentu atau dengan mengubah tata lampu dengan gaya yang modern.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home