Loading...
HAM
Penulis: Equivalent Pangasi 17:43 WIB | Kamis, 08 Mei 2014

Inggris Kirim Tim Ahli Cari Siswi Nigeria yang Diculik

Seorang perempuan memegang poster ketika unjuk rasa di Lagos, Nigeria, mendesak pengembalian para siswi yang diculik Boko Haram. (Foto: AP)

BORNO, SATUHARAPAN.COM – Kekejaman oleh kelompok Islam militan Boko Haram yang terus berlangsung di Nigeria membuat Inggris mengirimkan satu tim ahli untuk bergabung dalam pencarian hampir 300 siswi yang diculik.

Portal berita Dailymail pada Kamis (8/5) memberitakan kelompok teroris Boko Haram yang menculik siswi-siswi Nigeria itu juga telah membantai ratusan orang setelah menyerbu kota di utara negara tersebut. Mereka diberitakan telah menembak mati sekelompok warga sipil tak bersenjata dan membakar sejumlah bangunan, termasuk kantor polisi ketika mengamuk di negara bagian Borno.

Melihat situasi yang tak kunjung membaik, Downing Street (kantor perdana menteri Inggris) mengungkapkan Inggris akan bergabung dengan tim dari Prancis dan Amerika Serikat (AS) untuk mencari ratusan siswi tersebut. Tim dibentuk dari Whitehall (pemerintah Inggris), termasuk dari Kementerian Pertahanan, Pembangunan Internasional, dan Kementerian Luar Negeri.

Tim tersebut juga akan diisi oleh para perwira militer namun akan lebih terkonsentrasi dalam perencanaan, koordinasi, dan masukan bagi pihak berwenang di aras lokal daripada terlibat dalam operasi di lapangan untuk mencari para siswi.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengecam aksi penculikan itu.

“Saya adalah ayah dari dua anak perempuan dan tanggapan saya sama seperti semua ayah dan ibu di negeri ini dan di dunia,” kata Cameron.

“Ini adalah tindak kejahatan murni. Peristiwa ini telah menyatukan orang-orang di planet ini untuk berdiri dengan Nigeria dan mengembalikan para siswi itu ke orang tua mereka,” ujar Cameron. 

”Sekretaris Luar Negeri dan Pemerintah Inggris telah menawarkan bantuan kepada Pemerintah Nigeria sejak para siswi diculik,” tambah dia.

Sebelumnya politisi lokal menggambarkan bagaimana para penjahat yang disebutnya preman itu tiba dengan mobil baja dan melemparkan bahan peledak pada serangan mematikan di Gamboru Ngala selama 12 jam.

Mereka juga diberitakan telah membakar 17 karavan berisi sapi dan gandum di pasar umum.

Serangan terjadi setelah anggota keamanan yang tersebar di kota dipindahkan ke wilayah lainnya sebagai bagian operasi pencarian para siswi yang diculik Boko Haram.

Seorang saksi menggambarkan bagaimana jenazah-jenazah berserakan di kota dan banyak bangunan yang hancur.

Warga sedang tidur di rumah mereka ketika terjadinya penyerbuan.

Ratusan Siswi Diculik

April lalu, sebanyak 273 siswi berusia 12 hingga 16 tahun diculik dari sekolah berasrama mereka di kota Chibok. Kelompok militan itu membawa siswi-siswi itu dengan menggunakan truk, namun sekitar 50 siswi berhasil melarikan diri.

Boko Haram juga telah menculik 11 anak perempuan lainnya dari desa Warabe di Borno, Rabu (7/5). Peristiwa itu menambah tekanan internasional agar pergerakan kelompok ekstremis itu dihentikan dan para siswi itu dikembalikan.

Kepolisian Nigeria kini menawarkan imbalan £300.000 (Rp. 5,9 miliar) untuk siapa pun yang bisa menemukan anak-anak perempuan yang hilang.

Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengatakan akan menjual tawanan sebagai budak dengan harga murah, yaitu hanya £7 (Rp 137.909).

“Saya menculik anak-anak perempuan Anda. Saya akan menjual mereka di pasar, oleh Allah,” kata Shekau wakil Boko Haram dalam sebuah rekaman video.

Kemarahan terus meningkat akibat sejumlah usaha penyelamatan para siswi yang gagal. Ribuan warga Nigeria mengambil alih jalan di Lagos – kota terluas di Nigeria – minggu lalu dengan aksi protes atas ketidakmampuan pemerintah untuk menemukan para korban.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan tentara kemanan melakukan apa yang bisa mereka lakukan untuk menemukan para siswi tersebut.

Sementara itu telah dilaporkan bahwa pemerintah sedang bernegosiasi dengan para teroris yang menuntut uang tebusan untuk pembebasan para siswi itu.

White House tentang Penculikan Siswi

Sementara itu White House menyebut peristiwa penculikan itu sebagai ‘kebiadaban’ dan ‘tragedi’.

Departemen Dalam Negeri mengatakan US mengirim tim koordinasi termasuk anggota militer dan ahli hukum ke Nigeria. Presiden Barrack Obama berjanji, “kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk menyediakan pertolongan pada mereka.”

“Dalam jangka pendek tujuan kami secara nyata adalah menolong masyarakat internasional, dan pemerintah Nigeria, sebagai sebuah tim untuk melakukan apa yang kami bisa untuk memulihkan perempuan-perempuan muda ini,” katanya.

Pasukan Khusus Inggris juga telah bersiaga setelah Sekretaris Luar Negeri William Hague menyebut aksi penculikan itu sebagai hal yang ‘menjijikan dan tidak bermoral’.

Para pemimpin militer di London sedang mempertimbangkan Special Air Service (Layanan Udara Khusus) dan Special Boat Service (Layanan Kapal Khusus) untuk menolong mencari para siswi. (dailymail.co.uk)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home