Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 09:55 WIB | Senin, 18 November 2013

JK: Hoegeng Jujur dan Sederhana

Abraham Samad (kiri, memegang buku), Kapolri Sutarman (tengah, memegang buku), Jusuf Kalla (kanan, memegang buku). (Foto: Jkcenter)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Saya lihat orang ini pasti jujur karena orang yang tegas pasti jujur,” kata Wakil Presiden (2004-2009) Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) saat memberi sambutan pada peluncuran Hoegeng, karya Suhartono. JK mengagumi sosok Hoegeng Iman Santoso yang pernah menjadi Kapolri (1966-1971) dan juga Menteri Panglima Angkatan Kepolisian.

Dalam sambutannya itu JK berkisah setiap kali bertemu dengan Hogeng, tangan JK selalu dijabat dengan erat sebagai tanda ketegasan seorang Hoegeng.”Saya lihat orang ini pasti jujur karena orang yang tegas pasti jujur, dan dugaan saya benar Hoegeng adalah sosok tokoh yang punya kejujuran dan sederhana oleh karena itu hingga kini namanya tetap jadi teladan,” katanya.

JK mengulangi kesannya  bahwa Hoegeng adalah pemimpin yang jujur, sederhana, dan berwibawa. Karena itulah, menurut JK Hoegeng bisa membawa institusi kepolisian saat itu menjadi bersih mengikuti dirinya.

Lebih lanjut JK—Ketua Palang Merah Indonesia— menyampaikan bahwa kejujuran harus diikuti dengan ketegasan, dan kewibawaan. Pemimpin yang jujur selain menguasai persoalan harus tegas agar semua berjalan sesuai aturan terlebih lagi di kepolisian.

Pemimpin yang jujur dan tegas lanjut dia, akan melahirkan kewibawaan. Karena tanpa kewibawaan pemimpin dan lembaganya tidak akan dihargai. Orang jujur itu punya kesempatan dan kewibawaan tapi dia tidak menyeleweng. Menurut JK, Orang bisa dikatakan jujur setelah ia sukses menyelesaikan tugas.

“Misalnya Abraham Samad dia bisa dikatakan jujur nanti setelah menyelesaikan tugas sebagai Ketua KPK,” katanya yang disambut tepuk riuh dan Abraham yang hadir pun tertawa.

JK sangat menekankan penting bagi pemimpin dan seluruh elemen dalam lembaga untuk jujur, tegas, dan berwibawa agar tidak terjadi hukum rimba. “Seperti kita lihat apa yang menimpa MK saat ini karena ulah pemimpin (Akil Mochtar) yang tidak jujur, lembaganya kehilangan wibawa,” ujarnya.

JK juga menginginkan institusi kepolisian juga mencontohkan kejujuran, di depan Kapolri Jenderal (Pol) Drs. Sutarman ia berpesan agar  polisi harus bisa menjadi teladan kejujuran sebagaimana yang dilakukan Hoegeng pada masanya.

“Polisi harus jujur, karena kalau polisi tidak jujur siapa yang akan menjaga kejujuran?” kata JK. (JKcenter)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home