Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:50 WIB | Rabu, 15 Mei 2013

Kapal Evakuasi Muslim Rohingya Tenggelam, 50 Penumpang Hilang

Angin puyuh Mahasen yang menyerang Bangladesh turut berimbas bagi Myanmar. Ribuan orang diamankan dan terpaksa tinggal di kamp penampungan. (dok. deccanchronicle.com)

MYANMAR, SATUHARAPAN.COM - Setidaknya 50 orang muslim Rohingya hilang setelah ikut tenggelam bersama kapal yang mereka tumpangi di Myanmar Barat. Kapal yang mengangkut sekitar 100 penumpang itu sedang berlayar mengevakuasi warga yang terserang angin puyuh Mahasen sebelum akhirnya menabrak batu dan tenggelam.

Menurut beberapa sumber yang diwawancarai oleh BBC Inggris, tiga kapal yang ditumpangi para pengungsi tersebut mengalami masalah selepas berlayar. Hanya salah satunya diperlengkapi dengan mesin sementara dua lainnya mengandalkan motor yang lebih kecil.

Pada Senin (13/5) kemarin, kapal tersebut tenggelam di Pauktauw, Myanmar. Lebih dari 40 orang penumpang berhasil menyelamatkan diri dan ditemukan oleh tim penyelamat sementara saat ini sudah didapatkan delapan korban meninggal.

Ribuan muslim Rohingya saat ini menempati kamp-kamp penampungan di Rakhine pasca kekerasan yang terjadi di Myanmar sejak tahun 2012 lalu. Menyangkut bencana badai ini, PBB telah memerintahkan evakuasi darurat dan mengomunikasikan peringatan di beberapa area dekat pantai mengingat risiko banjir atau tsunami.

Salah seorang penduduk lokal, U Than Htun mengatakan bahwa kapal tersebut sedang menyeberang dari bibir sungai Sittwe untuk menuju Sittwe, yang berjarak 27 kilometer dari laut tempat kapal tersebut tenggelam.

Lokasi tenggelamnya kapal kebetulan masih berada dekat dengan kamp para pengungsi. Oleh karena itulah, beberapa tentara yang berada di sana langsung melakukan aksi penyelamatan setelah mendengar tenggelamnya kapal tersebut," katanya.

Seorang perempuan Bengali yang berusaha mencapai pinggir pantai juga berhasil diselamatkan oleh penghuni desa Thekone dan kemudian mereka melaporkan pada pihak kepolisian setempat. Para penghuni desa Thekone juga mengaku melihat sekitar empat orang korban tenggelam berhasil menyelamatkan diri dengan mencapai sebuah pulau yang terdapat mercusuar tua.

Barbara Manzi, kepala Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (Co-ordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) mengatakan kepada BBC bahwa kapal-kapal tersebut tampak tidak ada masalah ketika meninggalkan Sittwe.

PBB sempat meng-klaim jumlah penumpang kapal tersebut adalah sebanyak 200 orang sebelum akhirnya merevisi jumlah penumpang menjadi 100 orang.

Pemerintah Myanmar saat ini masih terus mengupayakan evakuasi korban, sambil terus berwaspada dengan serangan angin puyuh di Bangladesh yang berdampak pada badai yang diikuti hujan deras dan banjir di wilayah Burma Barat.

"Diestimasikan, sekitar 140,000 orang--yang kebanyakan adalah warga Rohingya akan diungsikan dan tinggal di penampungan-penampungan di Rakhine," kata salah seorang sukarelawan.

Mereka diungsikan juga karena kekerasan yang terjadi akibat bentrok antara Muslim Rohingya dengan komunitas Buddhis pada Juni dan Oktober 2012 lalu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home