Loading...
FOTO
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 14:56 WIB | Rabu, 25 Oktober 2017

Kersan Art Studio Gelar Pameran Keramik "Clay Say Hay"

Kersan Art Studio Gelar Pameran Keramik "Clay Say Hay"
Karya keramik berjudul "Alice's Tragedy in Wonderland" karya Gumelar Wahyu Aji dalam pameran keramik "Clay Say Hay" di Kersan Art Studio Jalan AS Samawaat, No 145 Dusun Kersan, Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul. (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Kersan Art Studio Gelar Pameran Keramik "Clay Say Hay"
" I am the Man " karya Gumelar Wahyu Aji.
Kersan Art Studio Gelar Pameran Keramik "Clay Say Hay"
"Rise of Lotus #2", karya Linda Nur Mastuti.
Kersan Art Studio Gelar Pameran Keramik "Clay Say Hay"
"Se-Tuju", karya Jayadi

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sembilan mahasiswa jurusan Seni Kriya ISI Yogyakarta yang tergabung dalam Kelompok Seni Liat menggelar pameran karya keramik di Kersan Art Studio, Kasihan-Bantul.

Pameran dibuka oleh dosen jurusan Seni Kriya ISI Yogyakarta Noor Sudiyati, Selasa (24/10) malam. Dalam sambutannya Noor Sudiyati menyoroti tentang pameran keramik di sela-sela langkanya berpameran memiliki kontribusi memiliki kontribusi kesinambungan untuk menjaga semangat berkarya.

Lima belas karya keramik dalam tema beragam ditata cukup menarik dalam estetika dan fungsionalnya. Karya kap lampu Nisa'ul Khaeroty berjudul "Honey Comb Shine" secara estetis menjadi penghias langit-langit ruangan, dan saat lampu dinyalakan, cahaya yang melewati celah-celah kap lampu berbentuk sarang tawon (honeycomb) menjadi penghias dinding dengan pola yang menarik, sementara fungsinya sebagai kap lampu tidak tereduksi.

Linda Nur Mastuti mengeksplorasi bunga lotus dalam karyanya yang bisa ditempatkan dalam posisi vertikal maupun horisontal. Dalam karya "Rise of Lotus #1" Nur Mastuti mendisplay karya keramiknya di atas sebuah meja, sementara pada karya "Rise of Lotus #2" karyanya disajikan menempel pada dinding.

Dalam karya "I am the Man", Gumelar Wahyu Aji mendeformasi laba-laba dengan sepuluh kaki yang berusaha meraih dan menguasai apapun yang ada di sekitarnya sebagai bentuk eksistensi dan penguasaan atas yang lain yang menjadi sebuah naluri manusia dalam alam bawah sadarnya.

Disaat Sidik Purnomo memamerkan karya keramik berjudul "Berpusat" di Pendhapa art space memanfaatkan lantai ruang pamer, pada "Clay Say Hay" lagi-lagi Sidik membuat karya instalasi dari keramik yang didisplay di atas lantai Kersan art studio. Sidik berhasil bermain-main dalam komposisi karya didalam sebuah tema sehingga karyanya benar-benar "Terhubung". Eksplorasi tersebut dilanjutkan dengan menata karya yang sama berjudul "Behind the Scene" pada dua buah papan yang tergantung di langit-langit.

Pameran "Clay Say HayReload" yang digelar di Kersan Art Studio Jalan AS Samawaat, No 145 Dusun Kersan, Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul akan berlangsung hingga 7 November 2017.

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home