Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:03 WIB | Kamis, 10 November 2016

Kesaksian Penulis Buku Pendeta Basoeki Probowinoto

Kesaksian Penulis Buku Pendeta Basoeki Probowinoto
Nico Lulu Kana (palling kanan) dalam Simposium "Menelusuri Jejak Pemikiran dan Karya Fenomenal Pendeta Basoeki Probowinoto" di Grha Oikoumene PGI, Jakarta, hari Kamis (10/11). (Foto-foto: Melki Pangaribuan)
Kesaksian Penulis Buku Pendeta Basoeki Probowinoto
Buku “Ikrar & Ikhtiar dalam Hidup Pdt. Basoeki Probowinoto” yang disusun oleh Nico L Kana dan N. Daldjoeni terbitan BPK Gunung Mulia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bagi Nico Lulu Kana, penulis buku “Ikrar & Ikhtiar dalam Hidup Pdt. Basoeki Probowinoto”, Pendeta Basoeki Probowinoto merupakan sosok yang memiliki pemikiran dan cara pandang yang menunjukkan landasan iman Kristiani yang diupayakan perwujudannya dalam berbagai ikhtiar.

Hal itu disampaikan Nico dalam Simposium "Menelusuri Jejak Pemikiran dan Karya Fenomenal Pendeta Basoeki Probowinoto" di Grha Oikoumene PGI, Jakarta, hari Kamis (10/11). Simposium ini diselenggarakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana bekerja sama dengan Yayasan Komunikasi Indonesia.

“Ada kaitan bermakna antara ikrar dan ikhtiar, ikrar melandasi ikhtiar dan ikhtiar berorientasi iman. Pemikiran dan cara pandang Pendeta Probowinoto menunjukkan landasan iman Kristiani yang selanjutnya diupayakan perwujudannya dalam berbagai ikhtiar,” kata Nico.

“Dan ikhtiar yang diupayakan berorientasi landasan yang kuat pada iman Kristiani, tiap iktiar selain memperhitungkan konteks realitas historis yang dihayati dan dihadapi tak pernah tidak mengembangkan hubungannya dengan wawasan dasar ikrar iman Kristiani,” dia menambahkan.

Menurut Nico, peranan-peranan Pendeta Probowinoto di dalam bidang gerejawi, keterlibatan dalam politik praktis, kegiatan pers, dan publikasi, upaya pengembangan ekonomi keswadayaan masyarakat, pendidikan non formal, pendidikan formal dari dasar, menengah, sampai tinggi, diungkapkannya dengan gamblang landasan dasarnya pada keyakinan iman (ikrar) Kristiani.

Dasar iman yang diyakini oleh Pendeta Probowinoto terutama sebagai seorang pemimpin dalam lingkungan keagamaan atau kegerejaan pada aras lokal regional, nasional dan internasional tidak berhenti pada perumusan buah pikiran dan abstraksi, melainkan diupayakan perwujudannya dalam karya nyata yang praktis dan aplikatif.

“Dalam dimensi ikhtiar, Pendeta Probowinoto berorientasi holistik, demi melayani kelompok dan lapisan masyarakat papa. Ia tidak membangkitkan konfrontasi dengan kelompok dan lapisan masyarakat yang lebih beruntung secara ekonomi, sosial, dan budaya, melainkan membangun jembatan antara pihak yang menguasai sumber daya dan pihak yang terdesak membutuhkan pemanfaatan sumber daya,” katanya.

Seorang Penerobos Batas

Menurut Nico, Pendeta Probowinoto seorang penerobos batas, tidak terbatas dalam peranan kepemimpinan Jemaat gereja namun menjangkau wilayah kegiatan awam. Bagi Probowinoto itu bukanlah batas.

Di lingkungan gereja, Probowinoto bergiat dalam aneka peranan kepemimpinan di Jemaat lokal, di GKJ, aras sinodal di GKJ, aras regional antar sinode, gereja aras nasional PGI, dan gereja lintas negara atau bangsa.

Di masyarakat luas, Probowinoto bergiat menjangkau berbagai bidang, politik lokal, nasional, pers dan publikasi, ekonomi atau pengembangan keswadayaan masyarakat, dan pendidikan non formal, pendidikan formal dari dasar, menengah, dan tinggi.

“Probowinoto seorang penerobos batas, ia tidak mengatakan bahwa dia gereja saja tapi dia gereja yang bermasyarakat,” katanya.

Nico mengatakan, cara pandang Pendeta Probowinoto yang mempertautkan ikrar dan ikhtiar, serta ikhtiar dan ikrar tidak sepenuhnya dihayati oleh rekan-rekannya. Probowinoto menjadi seorang musafir baik di lingkungan gereja maupun di lingkungan bangsa dan negara.

“Ia laksana seorang musafir yang berjuang di tengah kesepian karena langkanya rekan berdialog
 terutama dalam dimensi ikrar, misalnya, ribaan pemahaman teologisnya yang dicoraki pandangan Calvin dan berafiliasi dengan lingkungan denominasi gereformeerd, tidak mengkukung Pendeta Probowinoto secara denominational karena penghayatan teologisnya yang dicoraki oleh kerinduan oikumenis, serta keterlibatannya dan pengalaman berkiprah di tengah-tengah perkembangan bangsa,” katanya.

Nico menilai, Pendeta Probowinoto adalah tokoh yang telah memberi definisi kepada situasi dalam perspektif relasi timbal balik antara iman dan ikhtiar.

Probowinoto melibatkan sebanyak mungkin rekannya dalam ikhtiar meskipun sekaligus merasa sepi tatkala ingin berdialog tentang ikrar yang melandasi ikhtiar.

“Justru Pendeta Probowinoto sadar perlunya relasi bermakna antara ikhtiar dan ikrar. Ia tidak berhenti “berlari” terus demi mewujudkan ikrarnya karena ia yakin untuk mewujudkan ikrarnya adalah mengupayakan perwujudannya dalam realitas ikhtiar,” katanya.

Baca juga: Pendeta Basoeki Probowinoto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional

Pendeta Basoeki Probowinoto diusulkan menjadi Pahlawan Nasional atas kontribusinya dalam kebangsaan Indonesia. Usulan itu disampaikan dalam rangkuman Simposium "Menelusuri Jejak Pemikiran dan Karya Fenomenal Pendeta Basoeki Probowinoto" di Grha Oikoumene PGI, Jakarta, hari Kamis (10/11).

“Kami akan membuat rekomendasi untuk pemerintah, rekomendasi di mana menekankan aspek perlunya Pendeta Basoeki Probowinoto diakui sebagai pahlawan nasional,  dan dengan demikian akan dilegalkan aspek keteladanan perjuangan dari Pendeta Basoeki Probowinoto ini,” kata anggota Tim Perumus, Sigit Triyono diakhir simposium.

Sigit mengatakan, kontribusi Pendeta Basoeki Probowinoto dalam kebangsaan Indonesia sangatlah banyak. Pendeta Probowinoto berkarya mulai dari Pandu Kristen, lalu kemudian berkarya di gerejanya, lalu berkarya banyak untuk bangsanya melalui partai Kristen Indonesia.

“Lalu kemudian juga secara internasional karya-karyanya di bidang pendidikan,” lanjutnya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home