Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 23:34 WIB | Selasa, 28 April 2015

Kota Baltimore Berlakukan Jam Malam Akibat Kerusuhan

Kebakaran dan penjarahan terjadi di berbagai tempat di kota Baltimore, AS, akibat kerusuhan di kota itu pada Senin (27/4) sore. (Foto: dari Baltimore Sun)

BALTIMORE,  SATUHARAPAN.COM - Kekerasan dan penjarahan terjadi di Baltimore, Amerika Serikat, hari Senin (27/4), melukai lebih dari selusin petugas polisi dan menyebabkan sejumlah  bangunan dan kendaraan terbakar.

Pasukan penjaga nasional dikerahkan di depan Balai Kota Baltimore Selasa pagi ini dan keadaan darurat telah dikeluarkan setelah kekerasan meletus di kota itu pada Senin sore. Krusuhan dipicu oleh demonstrasi kematian pemuda, Freddie Gray (25 tahun) yang ditangka polisi bulan lalu.

Sekitar 500 pengawal mendukung penegakan hukum di Baltimore, menurut juru bicara Maryland National Guard, Letnan Kolonel Charles Kohler, dengan rencana untuk meningkatkan kehadiran mereka menjadi 2.000 personel.

Banyak kebakaran dilaporkan pada Senin malam dan polisi Baltimore melaporkan orang melempari mobil pemadam kebakaran ketika  petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api.

Kerusuhan makin besar ketika sekolah umum di kota Baltimore ditutup dan pertandingan bisbol di Oriole Park antara Orioles dan White Sox juga ditunda.

Jam malam

Jam malam diberlakukan di seluruh kota itu, dan berlaku dari pukul 22.00 malam sampai pukul 05.00 pagi mulai hari Rabu. Jam malam akan berlangsung selama satu pekan,  kata wali kota  Baltimore, Stephanie Rawlings-Blake, seperti dikutip media setmpat, Baltimore Sun. Jam malam akan diperpanjang jika diperlukan.

"Ini bukan sebuah kota tanpa hukum," kata Rawlings-Blake. "Aku kehilangan kata-kata," kata dia tentang kerusuhan itu.  Lima belas petugas terluka, enam  dalam kondisi serius dalam kerusuhan pada hari Senin, kata Komisaris Polisi Anthony Batts, mengatakan dalam sebuah konferensi pers.

Kerusuhan itu dipicu oleh kematian Freddie Gray, 25 tahuh, yang meninggal setelah berada di tahanan polisi. Ibu Gray, berbicara pada malam  setelah pemakaman, dan dia  mengajukan permohonan untuk keadilan.

"Saya ingin Anda semua untuk mengupayakan keadilan bagi anak saya, tetapi tidak melakukannya dengan cara seperti ini di sini. Jangan merobek seluruh kota hanya untuk dia," kata Gloria Darden. "Ini salah."

Ujuk rasa yang didorong oleh informasi melalui media sosial  terjadi sejak Sabtu  terkait kematian Freddie Gray yang menderita cedera tulang belakang awal bulan ini setelah ditangkap oleh polisi kota.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home