Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 19:30 WIB | Sabtu, 15 Maret 2014

Mega: Jokowi Harus Mengabdi Demi Kesejahteraan Rakyat

Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. (Foto: Antara)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan kepada Joko Widodo jika kelak menjadi Presiden Republik Indonesia agar mengabdikan dirinya secara total untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Ibu Megawati juga berpesan kepada Pak Jokowi (sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, red.) supaya menjaga dan mengamankan serta mempertahankan Pancasila 1 Juni, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo di Semarang, Sabtu (15/3).

Megawati juga berpesan kepada Jokowi supaya mengimplementasikan Trisakti Bung Karno dalam setiap pengambilan keputusan politik pembangunan di mana pun, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.

Tjahjo yang juga anggota Komisi I DPR RI asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah I menyampaikan bahwa Megawati juga berpesan kepada seluruh jajaran internal partai agar terus menegakkan disiplin partai dan terus-menerus memiliki kesadaran revolusioner untuk menempatkan momentum pencapresan sebagai momentum politik demi mewujudkan cita-cita proklamasi.

Hal itu, kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Menyinggung soal Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan atau memberikan mandat kepada Jokowi sebagai capres dari PDI Perjuangan, Tjahjo mengemukakan, "Perlu saya tegaskan bahwa pencalonan capres dan cawapres merupakan momentum politik yang sangat strategis yang ikut menentukan nasib bangsa dan negara ke depan."

Dengan demikian, lanjut Tjahjo, ketika momentum tiba, dipastikan disampaikan secara khusus dan momentum yang tepat menjelang kampanye pemilu anggota legislatif.

Tjahjo menekankan, "Keputusan Ibu Megawati, sebagaimana mandat PDI Perjuangan yang diberikan kepada beliau, saya kira sudah mendapatkan pertimbangan yang matang dari Ibu Megawati setelah mencermati gelagat dinamika perkembangan politik nasional menjelang kampanye pemilu, dan tentunya beliau juga mencermati keinginan masyarakat Indonesia."

Naikkan Elektabilitas

Sekjen PDI-Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden merupakan momentum yang tepat untuk menaikkan elektabilitas partai.

"Ini sebagai momentum dan bagian daripada strategi dengan cermat dipikirkan dan dilihat oleh bu mega maka waktu yang tepat adalah jumat kemarin. Penunjukkan Jokowi sebagai presiden untuk menaikkan elektabilitas partai," kata Tjahjo Kumolo saat menghadiri deklarasi kampanye berintegritas pemilu 2014 di pelataran Monas, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, penunjukkan Gubernur DKI Jakarta tersebut merupakan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Puteri yang telah diberikan mandat oleh partai untuk menentukan calon presiden dan ini merupakan momentum waktu yang tepat.

"Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Puteri menyikapi gelagat perkembangan politik memasuki masa kampanye pemilihan umum legislatif 2014. Bu Mega memutuskan dua hari sebelum dimulainya kampanye," ujar dia.

Terkait nasib Jakarta setelah ditinggal mantan Wali kota Solo tersebut, ia mengatakan Jakarta akan semakin lebih baik apabila mendapatkan amanah dari bangsa Indonesia.

"Saya kira Jakarta adalah bagian dari Indonesia yang tentu bisa lebih cepat lagi apabila Jokowi diberikan amanah oleh rakyat Indonesia untuk memimpin NKRI," kata dia.

Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan pendamping ideal Joko Widodo adalah orang yang harus ahli dan mengerti persoalan ekonomi serta dapat menutupi kelemahan mantan Wali kota Solo tersebut.

"Tentu, orang yang harus mengerti ekonomi untuk mengimbangi Jokowi dan orang yang menutupi kelemahan Jokowi dan orang itu mengerti persoalan ekonomi," ujar Ari Junaedi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, sosok yang paling tepat untuk mendampingi Jokowi adalah M Jusuf Kalla (JK) karena pengalamannya yang mumpuni di bidang ekonomi.

"JK dianggap senior yang bisa membimbing Jokowi," kata dia.

Selain nama Jusuf Kalla, lanjutnya, kalau ingin Indonesia ada perubahan mendasar yang lebih cepat maka Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dapat disandingkan dengan Jokowi.

"Itu khan pasangan yang ngeri-ngeri sedap itu. Alasannya mempresentasikan anak-anak muda, satu lagi Jawa dan luar Jawa, kemudian keduanya adalah orang bersih dan mempunyai komitmen untuk memberantas korupsi," ujar dia.

Ia mengatakan pasangan Jokowi-Abraham Samad dapat menjadi kunci utama untuk menuju Indonesia baru. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home