Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:57 WIB | Jumat, 20 Januari 2017

Menag Ajak Masyarakat Untuk Bijak Gunakan Teknologi

Menag Lukman Hakim Saifuddin (ketiga dari kiri) saat menyerahkan SK Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran dan Sains Al-Ishlah (STIQSI). (Foto: kemenag.go.id)

LAMONGAN, SATUHARAPAN.COM –  Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin  mengajak masyarakat untuk lebih arif dan bijak menggunakan teknologi informasi.

Dia  mengatakan hal tersebut saat meresmikan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran dan Sains Al-Ishlah (STIQSI) Pesantren Al-Ishlah Lamongan, Jawa Timur, hari Kamis (19/1).

Dia mengemukakan masyarakat Indonesia saat ini berada dalam perubahan yang cepat, tidak hanya karena perubahan globalisasi, namun karena percepatan teknologi informasi yang luar biasa, dunia maya juga mempengaruhi terhadap nilai-nilai yang dianut masyarakat.

Lukman Hakim Saifuddin mengemukakan  keberadaan sains akan lebih memberikan bobot bagi perkembangan peradaban dunia melalui masyarakat Indonesia.

Menurut dia, pilihan mendirikan Sekolah Tinggi Alquran dan Sains adalah pilihan yang khas, karena tidak banyak menjadi pilihan bagi mereka yang akan mendirikan sekolah tinggi keagamaan.

Menag menilai, masyarakat Indonesia saat ini tidak cukup memiliki literasi media sosial dengan baik, karena percepatan perkembangan dunia maya tidak diimbangi dengan kemampuan literasi yang cukup. "Untuk itu, penting memahami isi atau materi sebuah infomasi,” kata dia.

 Menag mengimbau ketika  meneruskan sebuah pesan di media sosial yang tidak berdasar, maka masyarakat  tidak hanya ikut menyebarkan sebuah informasi yang mestinya dikonfirmasi terlebih dahulu, tapi juga ikut memperkuat dan membenarkan informasi tersebut.

Pesantren yang berada di pesisir Pantai Utara Lamongan ini didirikan oleh KH. M. Dawam Sholeh. Dalam sambutannya Dawam menyampaikan muasal ia mendirikan pesantren, dimulai dari dari tidak ada satu genteng dan batu bata pun, dari mulai rumah gedek ukuran 10x9 meter, dengan 10 santri, ia merintis pesantren ini. Pada 13 September 1986, pesantren Al-Ishlah ini resmi didirikan. Saat ini, pontren Al-Ishlah memiliki ribuan santri, seluruh santri menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan sehari-hari.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf menyampaikan rasa syukurnya terhadap pesantren  yang memasuki usia 30 tahun, dan kemudian mendirikan sekolah tinggi Ilmu Alquran dan Sains tersebut. Wagub berharap, kehadiran pesantren ini terus menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi kemajuan umat Islam.

Saifullah mengatakan pesantreh tersebut masih dibutuhkan dan relevan dalam kondisi saat ini karena masyarakat saat ini membutuhkan  generasi yang cakap dan terampil, dekat dengan Allah, itulah generasi Alquran.

"Generasi pemenang di masa mendatang adalah generasi Alquran, sehingga melalui pesantren, akan diciptakan generasi Alquran yang cakap, terampil dan dekat dengan Allah dengan mengerti Alquran sekaligus memahami dan mengamalkan isi Alquran," kata Saifullah. (kemenag.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home