Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:30 WIB | Sabtu, 25 Juli 2015

Menkes: Kesehatan Imigran Gelap Perlu Diperiksa

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. (Foto: Antaranews/M Agung Rajasa)

TANJUNGPINANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Kesehatan Prof Nila Djuwita F Moeloek menyatakan kesehatan imigran gelap juga harus diperiksa untuk mengantisipasi penyebaran virus yang dapat merugikan kesehatan masyarakat lokal.

"Kami minta kepada pihak yang menangani imigran gelap agar diberi kesempatan untuk memeriksa kesehatan imigran gelap tersebut. Jangan sampai mereka membawa penyakit ke negara kita," kata Nila di Tanjungpinang, Jumat (24/7).

Kepulauan Riau (Kepri) merupakan salah satu wilayah yang dijadikan tempat transit imigran gelap pencari suaka tersebut. Negara tujuan mereka Autralia.

"Kalau pihak Imigrasi, Angkatan Laut, dan polisi, berhasil menangkap mereka, kami minta diberi kesempatan memeriksa kesehatan mereka. Kesehatan mereka harus dipastikan dalam kondisi tidak membahayakan masyarakat dan petugas," katanya.

Menteri menjelaskan, antisipasi terhadap penyebaran virus mematikan yang berasal dari negara asing dilakukan di pelabuhan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Virus mematikan itu, berpotensi dibawa turis dan orang-orang yang berangkat haji, karena itu pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara intensif dilakukan di pelabuhan.

Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan kepada penumpang maupun awak kapal asing yang masuk ke Kepri maupun wilayah lainnya.

"Selama ada potensi penyebaran virus mematikan, seperti MERS dan ebola, kami wajib melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasinya," katanya.

Nila menjelaskan, saat pengungsi Rohingya berada di Aceh, petugas dari Kementerian Kesehatan juga memeriksa kesehatan mereka. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga membangun posko-posko kesehatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, pengungsi Rohingya tidak ada yang terinfeksi virus yang membahayakan masyarakat Aceh.

"Saya khawatir menghadapi virus MERS, mengupayakan berbagai cara agar virus ini tidak masuk Indonesia. Sampai detik ini, tidak ada penderita virus MERS di Indonesia," katanya.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home