Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Reporter Satuharapan 21:32 WIB | Sabtu, 30 April 2016

Menteri Agraria Meresmikan Empat Kantor Baru di NTT

Meteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan (kanan) menerima penghargaan Wira Bhakti Praja Utama dari Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy (tengah) disaksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) saat malam perayaan HUT REI ke-44 di Batam, Kepulauan Riau, hari Kamis (14/4) malam. (Foto: Antara)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan meresmikan empat gedung Kantor Pertanahan di empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Kupang.

"Ada empat kantor Pertanahan yang sudah saya resmikan hari ini, walaupun saya tidak langsung ke daerahnya masing-masing," katanya kepada wartawan di Kupang, hari Sabtu (30/4).

Empat prasasti yang ditandatangani tersebut adalah Kantor Pertanahan Kota Kupang, Kantor Pertanahan Sumba Timur, Kantor Pertanahan Nagekeo serta Kantor Pertanahan dari Kabupaten Manggarai.

Ia menjelaskan, keberadaan ke empat gedung kantor Pertanahan itu bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat serta menyelesaikan permasalahan pertanahan di daerah-daerah.

"Tadi saya sudah bilang, kalau gedung kantor ini sudah disiapkan tetapi tidak bermanfaat saya minta bapak wakil Gubernur untuk menutupnya saja, dari pada tidak bekerja," tuturnya.

Hingga saat ini baru ada 20 gedung kantor petanahan yang tersebar di sejumlah kabupaten di NTT serta dua kantor perwakilan pertanahan. Dengan ditambah empat gedung maka hingga kita sudah ada 24 gedung baru kantor pertanahan.

Sebelumnya Ferry yang pernah menjadi kader partai Golkar dan saat ini berada di Nasdem telah memberikan 32 sertifikat tanah kepada 32 warga sebagai perwakilan dari 14 ribu warga di NTT yang hari ini mendapatkan sertifikat tanah.

Hingga saat ini pemerintah juga, lanjutnya, terus mendata warga-warga di NTT yang masih terkendala dengan kepemilikan lahan. Baik itu di pinggiran kota maupun di wilayah pedalaman.

Salah satunya adalah di sejumlah wilayah perbatasan yang berbatasan dengan Timor Leste serta pulau-pulau terluar baik di NTT maupun di sejumlah daerah di Indonesia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home