Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 19:19 WIB | Senin, 03 Agustus 2015

Muhammadiyah Usulkan Kasman Singodimedjo Jadi Pahlawan Nasional

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kedua kiri) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) pada pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (3/8). Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah akan berlangsung 3-7 Agustus 2015 dengan agenda pemilihan Pimpinan Pusat dan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. (Foto: Antara/Yusran Uccang)

MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 Din Syamsuddin mengusulkan agar negara memberikan gelar pahlawan nasional kepada Kasman Singodimedjo.

“Muhammadiyah sejak berdiri tahun 1912 banyak melahirkan tokoh nasional seperti Soekarno, Panglima Soedirman, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kahar Moezakkir, dan Kasman Singodimedjo,” kata Din Syamsuddin pada pidato pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (3/8).

Hadir pada pembukaan muktamar tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, sejumlah menteri kabinet antara lain, Menko Polhukam Tedjo Purdijatno, Menteri PAN Yudi Chrisnandi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Hadir juga Ketua MPR RI Zulkifli Hasan serta Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ketua DPD RI Irman Gusman dan Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, serta mantan Ketua DPR RI Agung Laksono.

Menurut Din Syamsuddin, meskipun Kasman Singodemidjo tidak mengharapkan penghargaan dari negara, tapi sudah sewajarnya negara memberikan penghargaan gelar pahlawan nasional.

Din Syamsuddin menambahkan, Kasman Singodimedjo banyak berkontribusi dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kasman, kata dia, berperan besar dalam menyumbangkan pikiran-pikirannya pada Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) serta Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pada kesempatan tersebut, Din Syamsudin juga menegaskan, bahwa Muhammadiyah telah memberikan tafsir kontekstual terhadap cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia yakni mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan berkemajuan.

Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, kata dia, mengangkat tema, “Dakwah Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”.

Menurut Din, melalui tema ini Muhammadiyah ingin menunjukkan komitmen untuk kedamaian dan kemajuan Indonesia.

Zulkifli Berharap Muktamar Muhammadiyah Jadi Contoh Teladan

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berharap penyelenggaraan Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah yang berlangsung damai dapat menjadi contoh teladan bagi organisasi lain di Indonesia.

“Penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Makassar berlangsung damai dan penuh persaudaraan. Kini yang hangat dan jauh dari iklim persaingan ini hendaknya menjadi contoh bagi organisasi lainnya, baik partai politik maupun ormas,” kata Zulkifli Hasan usai pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah, di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin.

Menurut Zulkifli, penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah di Makassar berlangsung dalam suasana kekeluargaan yang hangat, saling percaya serta jauh dari persaingan, apalagi konflik karena mengutamakan kepentingan kelompok.

Zulkifli berharap, dari pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah di Makassar ini dapat memberikan hasil terbaik dan dapat membawa perubahan besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home