Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 08:41 WIB | Rabu, 13 Juni 2018

Panggung Terbaik Tim Kuda Hitam

Jelang Pertandingan Iran vs Maroko
Pertandingan kesebelasan Iran melawan Maroko pada LG cup 2002. (Foto: footbaltips.com)

SATUHARAPAN.COM - Grup B dihuni kesebelasan yang kerap bertemu dalam satu grup pada babak penyisihan. Piala Dunia 2018 adalah Piala Dunia ke-5 yang diikuti Iran, setelah sebelumnya mereka juga tampil di Piala Dunia 1978, 1998, 2006 dan 2014. Kesebelasan Iran tidak pernah lolos dari fase grup. Dalam empat kali keikutsertaannya di PD, Iran hanya sekali memenangi pertandingannya saat tampil di PD 1998 mengalahkan kesebelasan Amerika Serikat di fase grup F dengan skor 2-1. Pada PD 2006, Iran dikalahkan Portugal pada fase grup D dengan skor 2-0. Saat ini Iran lolos PD 2018 dibawah pelatih Carlos Queiroz asal Portugal.

Terakhir kali Maroko tampil pada PD 1998, Dari lima kali penyelenggaraan PD yang diikuti hanya pada PD 1986 mereka lolos dari fase grup. Tergabung di grup F ketika itu kesebelasan Maroko mengalahkan Portugal dengan skor yang telak 3-1. Pada babak 16-besar PD 1986 langkah Maroko dihentikan kesebelasan Jerman Barat. Menarik saat ini Maroko yang dilatih Hervé Renard tergabung satu grup dengan Portugal.

Pertemuan Iran melawan kesebelasan Maroko adalah perjumpaan ketiga kalinya setelah pada dua pertandingan sebelumnya dimenangi oleh Iran.

Panggilan diaspora sepakbola Iran

Dibawah kepelatihan Carlos Queiroz, kesebelasan Iran memulai babak baru dengan memanggil pemain asal Iran yang berdiaspora ke berbagai negara. Tercatat Daniel Davari dan Ashkan Dejagah (Jerman), Reza Ghoochannejhad (Belanda), Omid Nazari dan Saman Ghoddos (Swedia), dan Steven Beitashour (AS) kembali bergabung dalam kesebelasan Iran.

Queiroz yang melatih Iran sejak 2011 telah mengantarkan Iran pada dua kali PD. Selama dilatih Querioz, dalam 82 pertandingan Iran hanya mengalami sepuluh kekalahan dan dua puluh tiga pertandingan berakhir imbang. Selebihnya 49 pertandingan dimenangi Iran. Sebelum melatih timnas Iran, Queiroz selama dua tahun menangani Portugal hingga lolos pada Piala Eropa 2008 dan PD 2010. Pada PD 2018 Queiroz akan menghadapi timnas Portugal yang pernah dibesarkannya.

Dalam skema permainan Queiroz pemain diaspora Dejagah, Ghoddos, Ghoochannejhad dengan kemampuannya mendapat tempat penting dalam menggalang pertahanan maupun serangan. Meskipun timnas Iran saat ini masih belum sekuat tim saat dihuni pemain-pemain yang banyak merumput di liga eropa seperti Ali Daei, Mehdi Mahdavikia, Khodadad Azizi dan Karim Bagheri, namun melihat perjalanan dan hasil yang dicapai Iran selama ditangani Queiroz, setiap kesebelasan perlu berhati-hati. Bagaimanapun Queiroz dengan tangan dinginnya pernah mengantarkan klub Real Madrid memenangi Supercopa Spanyol tahun 2003, dan mengantarkan timnas yunior Portugal menjadi juara dunia pada tahun 1989 dan 1991. Hingga kini Queiroz dikenang sebagai bapak generasi emas sepakbola Portugal.

Saatnya membuat kejutan

Kesebelasan Maroko datang ke Rusia dengan skuad yang tidak terlalu banyak pemain bintang. Hanya Medhi Benatia yang bermain di klub Serie-A Italia, Juventus menjadi yang paling menonjol. Dalam kapasitas tersebut Benatia ditunjuk sebagai kapten yang diharapkan mampu membawa rasa percaya diri rekan-rekannya. 

Maroko sebenarnya memiliki beberapa pemain muda yang cukup menjanjikan. Namun untuk PD 2018 pengalaman yang dimiliki dirasakan pelatih Hervé Renard belum terlalu mencukupi sehingga Renard masih mempercayakan lapangan tengah pada pemain-pemain senior el-Ahmadi, Belhanda. Jika dipercaya pemain bertahan senior Benatia-Dirar-Saiss, pemain muda Achraf Hakimi berpeluang menampilkan pemainan seperti saat tampil membela Real Madrid. PD 2018 akan menjadi saksi perjalanan karier pemuda berusia 19 tahun Hakimi.

Tampil tanpa beban akan menjadi energi lain bagi Maroko untuk memberikan yang terbaik bagi negaranya di PD 2018.

Prediksi pertandingan

Pertemuan kedua kesebelasan pada fase grup B akan menampilkan kejelian masing-masing pelatih dalam menyusun strategi. Dalam skema permainan yang ada Queiroz akan menampilkan kolektivitas permainan tim seperti saat melatih tim Portugal. Kemampuan kedua kesebelasan berimbang pada semua lini. 

Queiroz lebih diuntungkan dengan masa dia mempersiapkan tim yang relatif lebih lama. Ruang ganti akan menjadi salah satu kekuatan Querioz saat terjadi kebuntuan serangan. Artinya, permainan Iran akan lebih banyak berkembang pada babak kedua meskipun tidak menutup kemungkinan Querioz mengubah permainan yang lebih agresif pada babak pertama dengan mendorong satu penyerang sayap lebih maju ke depan. Dalam formasi 3-4-3, Iran berpeluang menguasai permainan sejak babak pertama.

Secara kolektivitas permainan tim Iran sedikit lebih baik dibanding Maroko, namun Maroko memiliki pengalaman pernah melewati fase grup pada penyelenggaraan PD sebelumnya. Artinya secara mental dengan komposisi pemain yang ada Maroko lebih siap. Bagaimanapun di ajang Piala Dunia, Maroko pernah mengalahkan tim-tim mapan Eropa seperti Portugal, dan Skotlandia dengan tiga gol. Inilah saatnya Maroko membuat sejarah mengalahkan kesebelasan Iran pada ajang bergengsi Piala Dunia.

Jadwal pertandingan

Pejumpaan kesebelasan Iran pada fase grup B melawan timnas Maroko akan berlangsung  di Stadion Krestovsky, St. Petersburg pada Jumat (15/6) pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Iran (4-4-2) : Beiranvand (gk), Rezaeian, Montazeri, Mohammadi, Hosseini, Hajsafi, Dejagah, Ghoddos, Ghoochannejhad/Ebrahimi, Azmoun, Taremi. | pelatih: Carlos Queiroz

Maroko (4-2-3-1) : Munir (gk), Dirar, Benatia, Saism Haikimi/Feddal, Fajr, el-Ahmadi, Ziyech, Belhanda, Amrabat, Boutaib.| pelatih: Hervé Renard

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home