Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 20:43 WIB | Senin, 17 Juli 2017

Pekan Seni Grafis Digelar di Jogja National Museum

Acara jumpa pers Pekan Seni Grafis Jogja (PSGJ) 2017dihadiri (ka-ki) Setyo Harwanto (project manager PSGJ), perwakilan Dinas Kebudayaan DIY, kurator pameran Bambang 'Toko' Witjaksono, dan Deni Rahman di Jogja National Museum (JNM) Jl. Ki Amri Yahya No. 1 Gampingan Yogyakarta, Senin (17/7). (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bertempat di ruang lantai 1 Jogja National Museum (JNM) Jl. Ki Amri Yahya No. 1 Gampingan Yogyakarta, Senin (17/7) diadakan jumpa pers Pekan Seni Grafis Jogja (PSGJ) 2017. Acara yang dipimpin langsung project manager PSGJ 2017 Setyo Harwanto menghadirkan kurator Bambang 'Toko' Witjaksono dan Deni Rahman.

PSGJ 2017 akan berlangsung 18-31 Juli 2017 di JNM meliputi beberapa kegiatan. Di lantai 1 selama lima hari (19-23/7) akan digelar workshop seni grafis oleh tujuh studio dengan berbagai teknik cetak grafis. Sasaran workshop adalah pelajar serta masyarakat umum yang tertarik pada seni cetak grafis. Sebelumnya pada 14 Juni 2017 telah dilakukan workshop pada guru SMA/K se-DIY tentang pengenalan dasar cetak grafis di Pendapa Dinas Kebudayaan Pemda DIY.

Selain workshop seni grafis, diadakan juga lomba karya seni grafis untuk tingkat remaja serta lomba poster seni grafis untuk umum. Selama PGSJ 2017 berlangsung, panitia PGSJ 2017 melakukan screening sembilan film seni grafis dan 50 slide foto karya.

Di lantai 2 gedung JNM dipamerkan karya-karya seni grafis produksi tahun 1940-2017 terdiri dari 42 karya seniman-kelompok undangan dan 15 karya koleksi jurusan Seni Grafis ISI Yogyakarta. Turut dipamerkan repro karya Salvador Dali berjudul Espana dengan teknik lithografi dari karya aslinya lukisan cat minyak di atas kanvas. Karya koleksi Athonk Sapto Raharjo tersebut merupakan salah satu repro karya Salvador Dali yang berjumlah 300 lembar.

Pada Senin (31/7) akan dihelat seminar tentang seni grafis dengan menghadirkan perupa Bambang 'Toko' Witjaksono, Sri Maryanto (pegrafis lithografi), Muhammad Yusuf (Taring Padi), serta pegrafis perempuan Theresia Agustina Sitompul.

PGSJ 2017 diinisiasi oleh Studio Grafis Minggiran dengan fasilitasi dari Dinas Kebudayaan Pemda DI Yogyakarta menggandeng komunitas seni grafis diantaranya Krack! Studio, PQX studio, Club Etsa, Tori Triastama, Baren Studio, serta komunitas seni grafis dari Jakarta, Grafis Huruhara. Ketujuh studio grafis akan memberikan workshop seni grafis diantaranya intaglio, screen printing, cetak tinggi (reduksi cukil kayu, woodcut), ukiyo-e, alugraphy, serta foto-lithografi.

"Terakhir diadakan kegiatan semacam ini (seni grafis) di Yogykarta itu sepuluh tahun lalu, tahun 2007 di Taman Budaya Yogyakarta. Setelah itu kalaupun ada lebih banyak pameran serta kompetisi, sementara workshop pengenalan teknik maupun diskusi masih kurang. (Kegiatan pengenalan teknik) ini penting dimana pengunjung bisa tahu, bisa melihat bagaimana membuat karya seni grafis, karena seni grafis tidak bisa lepas dari masalah teknis. Bermacam teknik, bermacam alat, bahannya bermacam-macam, dan efek yang dihasilkan pun beragam" kata Bambang 'Toko' Witjaksono memberikan penjelasan pentingnya pengenalan seni grafis mulai dari teknik dasar. Bambang berharap kegiatan semacam ini bisa diteruskan di masa datang minimal dalam penyelenggaraan dua tahunan.

Pekan Seni Grafis Jogja (PSGJ) 2017 akan dibuka pada Selasa (18/7) malam dimeriahkan oleh beberapa grup band seniman grafis diantaranya Seek Six Sick, Rolringtone, Mulyakarya, RokaRoke, dan Sangkakala.

PSGJ 2017 akan berlangsung di Jogja National Museum, Yogyakarta 18-31 Juli 2017.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home