Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:46 WIB | Minggu, 17 Juli 2016

Pembunuh Model Pakistan Mengaku Membunuh Adiknya Demi Kehormatan

Model busana Pakistan Qandeel Baloch berbicara di konferensi pers di Lahore, Pakistan hari Selasa (28/6) terkait kontroversi foto postingannya dengan seorang ulama Muslim. (Foto: AP/M. Jameel)

MULTAN, SATUHARAPAN.COM - Kakak laki-laki selebritis Pakistan, Qandeel Baloch yang dibunuh, mengaku mencekik adiknya sampai mati demi "kehormatan keluarga" karena memposting foto-foto "memalukan" di Facebook. 

Baloch, selebriti media sosial pada beberapa bulan terakhir membuat kontroversi setelah memposting foto-foto online bersama ulama Muslim terkemuka. Dia ditemukan meninggal pada hari Sabtu (16/7) di rumah keluarganya di Kota Multan.

Polisi hari Minggu (17/6) menangkap kakaknya, Waseem Azeem. Di depan para media di Multan, dia mengakui membunuh adiknya karena sangat malu setelah orang-orang mengejeknya karena foto yang diunggah Baloch.

"Saya ingin bunuh diri atau membunuh dia," kata Azeem pada Associated Press saat digelandang polisi.

Dia mengatakan meskipun Baloch adalah pencari nafkah utama di keluarganya, tapi dia nekat membunuh dengan memberi obat tidur kemudian mencekiknya saat sudah tidur.

"Uang penting, tapi kehormatan keluarga lebih penting," kata Azeem.

Hampir 1.000 wanita dibunuh di Pakistan setiap tahun karena dianggap melanggar norma-norma konservatif dalam hubungan cinta dan perkawinan. Motif pembunuhan yang biasa disebut "pembunuhan demi kehormatan" itu sering dilakukan oleh anggota keluarga.

Motif itu tetap dianggap pembunuhan. Tetapi hukum Islam di Pakistan memungkinkan keluarga korban mengampuni si pembunuh, yang sering menjadikan pelaku pembunuhan demi kehormatan tidak menerima hukuman.

Kepala polisi Multan mengatakan pihak berwenang tetap berupaya Azeem menerima hukuman maksimal.

Baloch, yang nama aslinya adalah Fauzia Azeem, dimakamkan hari Minggu di Multan.

Dia gadis biasa, menjadi model setelah tenar melalui postingannya di media sosial yang mempromosikan kebebasan. Tetapi banyak yang memandangnya sebagai tindakan kurang sopan di tengah masyarakat Pakistan yang konservatif.

Dalam postingan dan komentar di medsos, dia memperkenalkan diri sebagai simbol pemberdayaan perempuan

Awal bulan ini Baloch terlibat skandal ketika ia mengunggah foto saat bersama Mufti Abdul Qavi, seorang ulama terkemuka, di sebuah kamar hotel di Karachi selama bulan suci Ramadan. Di satu gambar, Baloch memakai kopiah ulama itu.

Qavi berdalih dia hanya bertemu untuk membahas ajaran Islam. Namun pemerintah mencopot jabatannya di komisi negara.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home