Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:34 WIB | Senin, 19 Oktober 2015

Pemerintah Masih Negosiasi Soal Impor Beras

Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan Republik Indonesia (tengah) usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI dalam rangka penyesuaian dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian dan Lembaga (RKA-K/L) Kementerian Perdagangan Tahun 2016 di Kompleks Parlemen, Jakarta, hari Senin (19/10). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah masih melakukan proses negosiasi terkait dengan rencana dan juga besaran impor beras dari negara pemasok Vietnam dan Thailand, yang nantinya akan dijadikan penguatan stok agar tidak terjadi kelangkaan bahan kebutuhan pokok.

"Prinsip kami dalam impor beras itu adalah pembangunan stok, kami tidak mengambil risiko untuk kelangkaan beras. Impor beras hanya untuk penguatan stok di Bulog," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong, saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, hari Senin (19/10).

Thomas yang kerap disapa Tom tersebut mengatakan, rencana pemerintah untuk impor beras tersebut tidak akan merugikan petani, dikarenakan beras yang nantinya akan diimpor oleh Perum Bulog tersebut tidak akan dilepaskan ke pasar, hanya untuk penguatan stok.

Menurut Tom, keputusan pemerintah untuk melakukan impor beras dikarenakan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya atau pada saat kondisi normal. Pada tahun 2015 hingga awal tahun 2016 mendatang diprediksi akan terjadi El Nino sehingga mengganggu masa tanam petani dalam negeri.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih mengatakan bahwa pemerintah masih melakukan negosiasi dengan negara pemasok beras.

Beberapa waktu lalu, media Vietnam melansir bahwa pemerintah Indonesia telah menyepakati untuk mengimpor beras sebanyak satu juta ton.

"Dia (Vietnam) menawarkan sebesar itu, kita masih menghitung. Banyak yang mau mencari beras tidak hanya kita," kata Karyanto.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui Pemerintah sedang menyiapkan stok beras dari Vietnam dan Thailand sebagai antisipasi terhadap keterbatasan pasokan akibat fenomena El Nino.

"Kita buat kesepakatan dengan Vietnam dan Thailand, dengan perjanjian saat didatangkannya tergantung kita memintanya kapan. Setelah diminta, katanya, mereka minta waktu sebulan untuk mendatangkannya," ujar Darmin Nasution di Jakarta, hari Selasa (13/10) malam.

Darmin menjelaskan keadaan sedang sulit karena BMKG memprediksi tingkat kekeringan saat ini lebih tinggi dibandingkan El Nino pada 1997-1998, yang pada waktu itu sempat membuat pemerintah harus mengimpor berton-ton beras.

Apalagi, lanjut dia, dampak fenomena El Nino mulai terasa karena stok beras sedang mengalami penurunan, sehingga pasokan komoditas tersebut terbatas di beberapa daerah dan menyebabkan kenaikan harga.

Keputusan impor dilakukan berdasarkan stok Bulog yang saat ini masih tercatat mencapai 1,7 juta ton, penyaluran beras rastra ke 13 dan 14 dan gangguan cuaca yang menunda masa tanam tahun 2016. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home