Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:40 WIB | Sabtu, 17 Oktober 2015

Mendag: Kita Kerja Keras untuk (Impor) Beras

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong (kanan) dan Cri Pusapa Dewi Motik (jilbab biru) di area Pasar Santa dalam kunjungan kerja ke Pasar Santa Kebayoran Baru Jakarta Selatan hari Jumat (16/10). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong terlihat ragu-ragu menanggapi pertanyaan dari awak media terkait rencana pemerintah untuk impor beras. Padahal, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution telah memberi isyarat perlunya impor karena dampak El Nino.

Lembong menyatakan pemerintah sedang kerja keras melakukan persiapan istimewa untuk menstabilkan harga dan mengamankan stok beras. Ketika ditanya apakah persiapan istimewanya dengan melakukan impor, dia menjawab, "Next time, ya".

“Jadi gini, untuk sementara ini saya bisa menyatakan pemerintah akan kerja keras untuk mengamankan stok. Kedua, pemerintah akan  kerja keras untuk menstabilkan harga. Ketiga, tahun ini dan tahun depan istimewa karena ada peristiwa El Nino yang berdampak pada iklim Indonesia dan negara-negara lain seperti Thailand, Myanmar, Vietnam sejauh ini belum tapi belum bisa diprediksi sejauh mana kena El Nino,” kata dia dalam Kunjungan Kerja ke Pasar Santa di Kebayoran Baru Jakarta Selatan, hari Jumat (16/10).

Namun, ketika ditanya berapa persediaan beras yang saat ini dimiliki oleh pemerintah, dia enggan menjawab.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution pada hari Selasa (13/10) mengakui pemerintah sedang menyiapkan stok beras yang akan didatangkan dari Vietnam dan Thailand sebagai antisipasi terhadap keterbatasan pasokan karena kekeringan akibat kemarau panjang dampak dari El Nino.

"Kita buat kesepakatan dengan Vietnam dan Thailand, dengan perjanjian saat didatangkannya tergantung kita memintanya kapan. Setelah diminta, katanya mereka minta waktu sebulan untuk mendatangkannya," ujar Darmin Nasution di Jakarta, Selasa (13/10) malam.

Dia tidak menampik bahwa impor beras memang diperlukan karena pasokan beras saat ini di Bulog masih kurang. Memang, saat ini Bulog masih memiliki 1,25 juta ton beras. Namun, 900.000 ton diantaranya adalah beras premium untuk komersial dan 350.000 ton untuk beras medium.

Belum lagi ditambah dengan rencana penyaluran beras sejahtera (rastra) untuk dua bulan mungkin stok beras medium ini akan habis akhir tahun ini. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home