Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 21:21 WIB | Jumat, 14 November 2014

Pendataan Wajib Pajak di Indonesia Belum Optimal

Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Gerindra Haerul Saleh (kiri). (Foto: istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Gerindra Haerul Saleh menyampaikan salah satu penyebab penyebab penerimaan pajak di Indonesia hanya 11,5 persen dari pendapatan negara -menurut laporan Bank Dunia- adalah belum optimalnya program ekstensifikasi dengan melakukan pendataan riil terhadap wajib pajak.

“Penyebab penerimaan pajak Indonesia terhadap pendapatan negara lebih buruk dibanding Thailand adalah belum optimalnya program ekstensifikasi, dengan melakukan pendataan riil terhadap wajib pajak,” kata Haerul kepada satuharapan.com, Jumat (14/11).

Selain itu, menurut dia lemahnya kondisi perekonomian Indonesia pada beberapa usaha sektor riil turut menjadi penyebab buruknya penerimaan pajak di Indonesia terhadap pendapatan negara.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Komisi XI DPR mengharapkan pemerintah bisa segera duduk bersama guna membicarakan beberapa hal yang memiliki sifat darurat atau topik lain mengenai regulasi yang dibutuhkan pemerintah dalam upaya memaksimalkan potensi pajak.

Kata dia, hal tersebut juga berhubungan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang segera dihadapi Indonesia. Oleh sebab itu, Haerul berharap Indonesia dapat meraih keuntungan besar demi memajukan perekonomian nasional, tentunya dengan potensi pendapatan pajak yang lebih besar.

“Jadi hal terpenting yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah menjalin komunikasi dengan lembaga legislatif,” kata dia.

“Selanjutnya, karena tanggung jawab peningkatan pendapatan pajak ada di Kementerian Keuangan, maka kementerian tersebut harus lebih aktif dan inovatif dalam menggali potensi pajak serta mensosialisasikan kepada wajib pajak,” Haerul menegaskan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home