Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 01:51 WIB | Kamis, 06 Februari 2020

Pendeta Ajak Umat Rukun dengan Perantau di Papua

Ibadah HUT PI di Jayawijaya. (Foto: Antara/Marius F Yewun).

WAMENA, SATUHARAPAN.COM - Pendeta Yosina Wospakrik mengajak umat nasrani di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua rukun dengan perantau dan tidak menjadikan perbedaan warna kulit, bentuk rambut sebagai pemisah antarsesama manusia.

Pendeta Yosina mengharapkan ibadah HUT ke-165 Pekabaran Injil (PI) di Papua tanggal 5 Februari 2020 yang juga diperingati di Jayawijaya, harus mempunyai makna bagi umat nasrani untuk menciptakan kedamaian.

"Peringatan PI ini harus mempunyai makna bahwa kita bisa membawa damai sejahtera antara satu dengan yang lain. Tidak saling membenci, tidak saling melihat satu dengan yang lain itu berbeda tetapi bagaimana semua menjadi satu dalam kedamaian," katanya.

Pada ibadah bersama umat Kristen Jayawijaya di Kampung Musaima, Distrik Hubikian itu, ia mengajak warga setempat untuk menjadi contoh kebaikan bagi seluruh orang di daerah lain.

Ia mengajak umat untuk meninggalkan perilaku yang bertentangan dengan ajaran Tuhan dan menerapkan kebaikan dalam diri.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengharapkan HUT PI mengingatkan kembali masyarakat Jayawijaya tentang larangan Tuhan yang tidak boleh dilakukan oleh umat. Misalnya berbagai kejahatan seperti begal, pencurian sepeda motor yang sering terjadi.

Pada kesempatan itu bupati mengajak kepala-kepala kampung mendukung pembangunan rumah-rumah ibadah dengan mengalokasikan separuh dari Dana Alokasi Kampung (DAK) yang diterima setiap tahun.

"Kita akan berkoordinasi dengan kepala distrik kalau ada kampung yang mau memberikan bantuan untuk pembangunan rumah ibadah, itu tidak masalah," katanya.

Ibadah yang berlangsung di lapangan terbuka ini dihadiri ribuan masyarakat serta menampilkan tari-tarian dengan busana tradisional. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home