Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 15:38 WIB | Selasa, 06 Oktober 2015

Penduduk Miskin Dunia Turun Di Bawah 10 Persen

Berdasarkan Standar Biaya Hidup sebesar US$ 1,9 Per Hari. Kantong Kemiskinan Utama Masih di Sub Sahara Afrika.
Anak Yaman menderita malnutrisi, akibat kemiskinan dan konflik bersenjata. (Foto: un.org)

LIMA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah orang miskin di dunia cenderung menurun hingga di bawah 10 persen dari p[endududk dunia tahun ini. Hal itu diumumkan oleh Bank Dunia, hari Senin (5/10).

Menurut Bank Dunia penurunan itu memberikan bukti baru bahwa pengurangan kemiskinan dalam seperempat abad-lama bergerak menuju dunia yang lebih dekat pada tujuan bersejarah mengakhiri kemiskinan pada tahun 2030.

"Ini adalah kisah terbaik di dunia saat ini, proyeksi ini menunjukkan kepada kita bahwa kita adalah generasi pertama dalam sejarah manusia yang dapat mengakhiri kemiskinan ekstrim," kata Jim Yong Kim, Presiden Bank Dunia, dalam pertemuan di Lima, Peru.

Biaya Hidup US$ 1,9 Per Hari

Bank Dunia menjelaskan bahwa dia menggunakan garis kemiskinan internasional terbaru dengan biaya hidup  sebesar US$ 1,9 per hari. Standar ini menggabungkan informasi baru mengenai perbedaan biaya hidup di berbagai negara dan daya beli riil dari batas kemiskinan sebelumnya sebesar US$ 1,25 per hari pada harga tahun 2005 di negara-negara termiskin di dunia.

Berdasarkan garis baru itu, proyeksi Bank Dunia bahwa kemiskinan global akan turun  dari 902 juta orang  atau 12,8 persen dari populasi global pada tahun 2012, menjadi  702 juta orang, atau 9,6 persen dari populasi global tahun ini.

"Ini perkiraan baru kemiskinan turun hingga menuju satu digit, dan  harus memberikan kami momentum baru dan membantu lebih fokus pada strategi yang paling efektif untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim," kata kepala Bank Dunia.

Mengakhiri kemiskinan adalah tujuan puncak Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, yang diadopsi pada tanggal 25 September lalu oleh 193-Anggota Majelis Umum PBB. Sekjen PBB, Ban Ki-moon, memuji hal itu sebagai "agenda untuk manusia mengakhiri kemiskinan dalam semua bentuk  di planet, rumah kita bersama ".

Sub Sahara Kantong Kemiskinan

Perkiraan Bank Dunia menunujukkan bahwa kemiskinan masih terkonsentrasi di negara-negara Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

"Selama beberapa dekade terakhir, tiga wilayah, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan, dan Afrika Sub-Sahara, telah menyumbang sekitar 95 persen dari kemiskinan global," menurut Bank Dunia. ‘’Kemiskinan menurun di semua wilayah, tetapi menjadi lebih dalam dan lebih mengakar di negara-negara yang dilanda konflik  dan yang  terlalu bergantung pada ekspor komoditas."

"Konsentrasi pertumbuhan kemiskinan global di Sub-Sahara Afrika adalah perhatian besar," katanya.

Dalam perkiraan Bank Dunia untuk tahun 2015, bahwa kemiskinan di Asia Timur dan Pasifik akan turun menjadi ke 4,1 persen dari populasi. Sebelumnya jumlah kemiskinan mencapai  7,2 persen pada tahun 2012.

Tidak Ada Data Timur Tengah

Di  Amerika Latin dan Karibia akan turun menjadi 5,6 persen dari 6,2 pada tahun 2012. Di Asia Selatan akan turun menjadi 13,5 persen pada 2015, dibandingkan 18,8 persen pada tahun 2012. Di Sub-Sahara Afrika angka kemiskinan menurun menjadi 35,2 persen di tahun 2015, dibandingkan dengan 42,6 persen pada 2012.

Namun Bank Dunia mencatat bahwa "data kemiskinan saat ini tidak tersedia untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang karena konflik dan kekacauan yang terjadi di negara-negara itu." (un.org)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home