Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 10:00 WIB | Sabtu, 17 Desember 2016

Peneliti Universitas Jember Luncurkan Pasta Jawa

Ilustrasi: Bahan baku singkong menurut peneliti Universitas Jember prospektif diolah menjadi modified cassava flour (mocaf) untuk aneka pasta dengan rasa sesuai lidah Jawa. (Foto: Dok satuharapan.com/lipi.go.id)

JEMBER, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah peneliti Universitas Jember (Unej), Jawa Timur meluncurkan kuliner masakan "pasta jawa" yang terbuat dari tepung singkong atau yang lebih dikenal dengan nama modified cassava flour (mocaf).

"Produk ini disebut pasta karena mirip masakan olahan khas Italia yang biasanya dibuat dari campuran tepung terigu, telur, dan garam yang membentuk adonan, namun kami menggunakan dari mocaf," kata Ketua Lembaga Penelitian Unej Prof Achmad Subagio di sela-sela peluncuran kuliner pasta jawa di Kantor Rektorat kampus setempat, Jumat (16/12).

Kuliner pasta jawa yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia tersebut, merupakan hasil kreasi dari para peneliti Universitas Jember yang dipimpin langsung oleh Achmad Subagio yang juga penemu mocaf itu.

Secara gizi, dia menambahkan, pasta jawa tidak kalah dengan pasta yang terbuat dari tepung terigu yang mempunyai kadar protein berkisar 6-8 persen, karena pasta jawa dalam pembuatannya dapat dicampur dengan aneka produk lokal yang berprotein tinggi seperti ikan, daging ayam, dan daging sapi sesuai kebutuhan.

"Bahkan pasta jawa dapat dicampur dengan bahan-bahan pelengkap lain seperti jagung, buah naga, atau ubi jalar ungu," ucap guru besar dari Fakultas Teknologi Pertanian Unej itu.

Sementara Rektor Universitas Jember M Hasan mengatakan pasta jawa adalah bentuk dari penelitian yang benar-benar bersentuhan langsung dengan masyarakat karena menu kuliner itu bisa menjadi makanan pengganti nasi, terutama bagi daerah yang tidak mampu memproduksi padi sendiri.

"Konsumsi beras kita luar biasa, namun tidak semua lahan bisa ditanami padi. Contoh pasta jawa adalah kontribusi nyata dari Universitas Jember bagi masyarakat sehingga masyarakat semakin merasakan manfaat keberadaan kita," tuturnya.

Selama ini, lanjut dia, Universitas Jember terus mendorong para peneliti untuk mengembangkan penelitian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Semua penelitian arahnya harus jelas dan diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, terutama untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home