Loading...
MEDIA
Penulis: Endang Saputra 15:12 WIB | Senin, 06 Februari 2017

Pengamat: Belum Ada Aturan Batasi Kepemilikan Media

Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Staf pengajar Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) Jakarta Teguh Dewabrata mengatakan belum ada regulasi yang membatasi kepemilikan media massa.

“Selama belum ada regulasi yang membatasi kepemilikan media, selama itu pula (isi berita) dapat dikaitkan dengan kepentingan tertentu yang bermotif ekonomi dan politik," katanya di Jakarta, hari Senin (6/2).

Menurut dia, bisa saja seorang pengusaha media massa mulai dari surat kabar, radio, hingga televisi akan bertanya, apakah berita yang diproduksi wartawannya bisa mengakibatkan keberpihakan kepadanya.

Hal itu kemungkinan bisa terjadi, demikian kata Teguh mengenai perkembangan pers di Tanah Air dalam rangka menyambut peringatan Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari.

Ia juga mengatakan, sebelum ada regulasi, kepemilikan media dapat dikaitkan dengan kepentingan tertentu.

“Jika kepemilikan media ada di satu tangan akan meniscayakan terjadinya keberpihakan," kata staf pengajar Bahasa Indonesia itu.

Menjawab kerisauan para pembaca, Teguh yang juga bekeja di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa itu mengatakan jika media khususnya digital begitu mudah dibuat dan penulisan berita atau informasi juga kian bebas.

“Kebebasan membuat berita juga sangat dimungkinkan terjadi penyampaian berita yang tidak akurat,” kata dia seperti dikutip dari Antara.

Teguh menambahkan bahwa kondisi pers saat ini berubah seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi.

“Media cetak mulai menurun kejayaannya yang cenderung ditinggalkan oleh konsumen dan beralih ke media digital yang mudah diakses dengan banyak pilihan kanal berita," katanya.

Hal senada juga disampaikan Pemimpin Redaksi Majalah KETIK Novia Magdayanti.

“Berita lebih banyak disampaikan lewat media digital," kata pengelola media yang beredar di lingkungan kampus PoliMedia itu.

Teguh juga berharap agar pers di Tanah Air mampu mengikuti perkembangan zaman.

“Pers tidak boleh terlambat. Sekali terlambat pers akan kehilangan eksistensinya,” kata dia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home