Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 22:08 WIB | Kamis, 14 Juni 2018

Perjumpaan Perdana Meredam Dinamit

Jelang Pertandingan Denmark vs Peru
Penyerang Peru Jensen Farfan pada pertandingan kesebelasan Denmark melawan Peru pada US cup 1997. (Foto: getty images)

SATUHARAPAN.COM - Jersey dengan strip miring akhirnya turut memeriahkan perhelatan Piala Dunia setelah terakhir kali pemilik jersey khas tersebut lolos pada babak final tiga puluh enam tahun silam pada PD 1982. Dengan jersey tersebut kesebelasan Peru mudah dikenali. Peru lolos ke Rusia setelah menyingkirkan Chili dalam perebutan tempat kelima kualifikasi PD 2018 zona Conmebol. 

Setelah keikutsertaannya di PD 1982 prestasi kesebelasan Peru hanya di turnamen Copa America. Pada Copa America 2011 dan 2015 mereka menempati peringkat ketiga. Pada Copa America 2016 mereka disingkirkan Kolombia di babak 8-besar. Kesebelasan Kolombia di parta semi final dikalahkan Chili. Meskipun akhirnya kesebelasan Chili mampu menjuarai dua kali penyelenggaraan Copa America namun pada partai terakhir kualifikasi PD 2018 zona Conmebol mereka dikalahkan Brasil dan kalah head to head dengan Peru.

Denmark lolos ke Rusia lewat partai play off melawan Rep. Irlandia setelah pada leg kedua mengalahkan Irlandia dengan skor telak 5-1. Pada leg pertama saat bermain di Kopenhagen, Denmark ditahan imbang tanpa gol.

Sebagaimana Peru, PD 2018 adalah keikutsertaan Denmark yang kelima kali. Pencapaian terbaik Denmark dalam Piala Dunia adalah melaju hingga babak 8-besar saat mereka memiliki skuad  terbaik. Pada PD 1998 di Prancis yang diperkuat pemain-pemain terbaiknya Peter Schmeichel (penjaga gawang), Thomas Helveg, Martin Jorgensen, serta gelandang serang Brian Laudrup mereka bertemu tim favorit juara Brasil. Dalam pertandingan yang ketat mereka dihentikan oleh kesebelasan Brasil dengan skor 3-2.

Tim yunior kedua kesebelasan pernah bertemu pada US cup 1997 dimana Farfan yang ikut memperkuat Peru ketika itu, saat ini ikut ke PD 2018. Kesebelasan Denmark belum pernah bertemu Peru sebelum PD 2018.

Menunggu ledakan dinamit

Pelatih berkebangsaan Norwegia Age Hareide melatih kesebelasan Denmark sejak 2016 menggantikan Morten Olsen. Dengan materi pemain yang rata-rata berada pada usia emas, Denmark memiliki modal untuk "meledak" pada penyelenggaraan PD 2018.

Lapangan tengah Hareide masih mengandalkan pemain senior Kvist yang akan didukung gelandang-gelandang energik Delaney, Eriksen, dan pemain muda Sisto. Sementara barisan pertahanan dengan dimotori kapten Kjaer, pilihan Ankersen, Christensen, Larsen, sedikit banyak memberikan rasa aman bagi penjaga gawang Kasper Schmeichel yang menjalani debut di Piala Dunia. Kasper seolah melanjutkan keperkasaan legenda kiper Peter Schmeichel.

Di barisan depan, Hareide akan mempercayakan pada penyerang senior Bendtner, Jorgensen, serta pemain muda Poulsen. Poulsen memiliki kemampuan bergerak di lini kedua Denmark dan bersama pemain muda lainnya Delaney dan Sisto, Poulsen akan menjadi modal tim dinamit memperkuat barisan gelandang serang.

Sebagaimana Denmark, kesebelasan Peru dipenuhi dengan pemain-pemain muda merata di semua lini dengan pengalaman merumput di liga-liga mayor Eropa dan Amerika latin. Hanya di barisan pertahanan yang diisi dengan pemain-pemain senior. Selebihnya pemain dalam usia emas. Komposisi pemain yang saling klik memudahkan bagi Garega untuk memainkan pola permainan yang fleksibel.

Bagi Garega sendiri, PD 2018 tentunya tidak akan disia-siakan sekedar numpang lewat. Pencapaian ini bukanlah sebuah kebetulan. Setidaknya jika melihat pencapaian pada Copa America 2015-2016. Dan PD 2018 menjadi pertaruhan bagi Garega, sejauh mana Peru bisa dimaksimalkan penampilannya.

Selain materi-komposisi pemain yang menjanjikan, kehadiran pemain depan Farfan yang merumput di klub Locomotiv Moscow menjadi keuntungan tersendiri bagi Peru.

Prediksi pertandingan

Belum pernah bertemu sebelumnya bermain lepas akan menjadi pilihan kedua pelatih. Dari materi pemain, pola permainan, maupun mental pemain, kedua kesebelasan memiliki kekuatan yang relatif berimbang di semua lini.

Dengan kekuatan yang berimbang, bermain aman tentu bukan pilihan mengingat kedua kesebelasan memiliki peluang yang hampir sama untuk saling mengalahkan. Pilihan terbaik adalah menguasai lini tengah dengan mendominasi pola serangan-bertahan.

Menjalani delapan belas pertandingan selama babak kualifikasi, Peru relatif lebih teruji dalam suasana kompetisi yang ketat menghadapi tim-tim mapan seperti Brasil, Argentina, Uruguay, Kolombia dengan permainan yang cepat dan bertenaga. Jika Peru mampu mempertahankan semangat dan tensi permainannya Peru sedikit lebih baik dibanding Denmark.

Jadwal pertandingan

Pejumpaan kesebelasan Denmark pada fase grup C melawan timnas Peru akan berlangsung  di Mordovia Arena, Saransk pada Sabtu (16/6) pukul 19.00 waktu setempat atau Sabtu (16/6) pukul 23.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Denmark (4-2-3-1) : Schmeichel (gk), Ankersen, Christensen, Kjaer, Larsen, Delaney, Kvist, Poulsen, Eriksen, Sisto, Jorgensen. | pelatih: Age Hareide

Peru (4-4-2) : Caceda (gk), Advincula, Ramos, Santa Maria, Trauco, Carrilo, Tapia, Flores, Cueva, Ruidiaz, Farfan. | pelatih: Ricardo Gareca

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home