Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 16:52 WIB | Senin, 10 April 2017

Presiden Jokowi Minta Pengembangan Hortikultura di Sultra

Presiden Joko Widodo di dalam kokpit pesawat Sukhoi 27/30 Flanker di Terminal Selatan Pangkalan Udara Militer (Lanud) Halim Perdanakusuma Jakarta, hari Minggu (9/4). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tenggara untuk sektor pertanian diarahkan untuk pengembangan hortikultura dan bukan hanya padi saja.

“Selain itu saya minta dipercepat pembangunan infrastruktur pendukung sektor pertanian seperti Bendungan Ladongi, Bendungan Pelosika, serta pembangunan infrastruktur irigasinya,” kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan topik “Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Sulawesi Tenggara,” di kantor Presiden, Jakarta, hari Senin (10/4).

Menurut datanya, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 tumbuh sebesar 6,51 persen. Kepala Negara mengatakan, pertumbuhan yang cukup tinggi itu ditopang oleh tiga sektor unggulan yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan yang memberikan kontribusi sebesar 24,3 persen.

“Diikuti oleh sektor pertambangan dengan kontribusi sebesar 19,35 persen dan sektor konstruksi dengan kontribusi sebesar 14,02 persen,” katanya.

Momentum pertumbuhan di sektor pertanian, kehutanan dan kelautan, kata Presiden, harus terus dijaga agar bisa tumbuh dan berkelanjutan juga tumbuh secara berkualitas.

“Untuk itu perlu dikembangkan lagi komoditas unggulan di sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Tenggara seperti komoditas kakao di Kabupaten Kolaka Timur,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar pembangunan infrastruktur irigasi harus sesuai dengan pengadaan sawah.

“Jangan sampai saluran irigasi yang dibangun tapi sawahnya tidak ada atau sebaliknya,” katanya.

Sementara itu agar pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan kelautan maupun pengembangan sektor pertambangan juga memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi Sulawesi Tenggara, maka perlu ditopang industri pengolahan.

Menurutnya, saat ini industri pengolahan baru memberikan kontribusi sebesar 6,1 persen, tapi dia yakin sektor tersebut akan semakin meningkat secara perlahan.

“Untuk itu perlu langkah-langkah terobosan dengan pengembangan kawasan-kawasan industri seperti Kawasan Industri Konawe yang dirancang terintegrasi dan bisa terhubung dengan pelabuhan,” katanya.

Selain ketiga sektor tersebut, Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai sektor yang sangat potensial yaitu sektor pariwisata, terutama yang berbasis potensi wisata bahari.

Menurutnya, keindahan alam laut di Wakatobi dapat dikembangkan menjadi sebuah magnet yang sangat kuat untuk menaikkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.

“Jika potensi wisata bahari tersebut bisa dioptimalkan terutama dengan mempercepat pengembangan Wakatobi sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, memperlancar akses transportasi dan konektivitas, serta pembangunan infrastruktur pendukung, akselerasi pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara saya yakin akan semakin cepat,” katanya.

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home