Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Setyomurti 01:00 WIB | Minggu, 29 November 2015

Pujian Syukur Petani Tomat

Mengeluh hanya akan menguras energi.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Setiap orang tentu memiliki persoalan dalam hidup.  Dari persoalan kecil dan sepele hingga persoalan besar dan serius. Namun, bagaimana seseorang menghadapi persoalan dan menemukan jalan keluar dengan bijaksana, itulah yang harus dikembangkan.

”Syukur alhamdulillah... ingkang penting keluarga taksih saged neda, Bu (yang penting keluarga masih bisa makan, Bu).  Nggih nek dipikir gela, nggih gela, nyambut damel kados-kados mboten wonten hasile (kalau dipikir kecewa, ya kecewa, bekerja tetapi seolah tidak ada hasilnya).”  

Itulah percakapan saya beberapa waktu lalu dengan seorang buruh tani yang hasil panen tomatnya dihargai  Rp 600,- per kilo. Ia menggarap  tanah milik orang lain. Dari hasil panenan itu, ia mendapat  sepertiga bagian, sedangkan pemilik tanah mendapatkan duapertiga bagian.  

Dari yang sedikit itu, ia bersyukur! Itu tampak dari semangatnya untuk tetap memanen tomatnya, sementara  banyak buruh tani memilih untuk membiarkan saja  dan tidak memanennya karena harga yang  sangat rendah di pasaran. Tidak adil memang, tetapi mau bagaimana lagi?  Saat ini para petani dalam posisi yang tidak memiliki daya tawar! Dan pujian syukurnya memberikan daya yang mengubah keluhan dan ratapan, omelan dan kemarahan menjadi  kekuatan untuk bekerja kembali.   

Tak sedikit orang yang merusak hidupnya dengan terus bersungut-sungut! Dan itulah yang merusak diri dan meracuni lingkungannya. Tidak mempunyai semangat dan selalu berkutet pada persoalan! Walau mungkin masih ada hal yang patut disyukuri, tetapi selalu saja ada hal yang dikeluhkan: hari ini tangannya kesemutan dan kakinya  gatal-gatal,  besok mengeluh mengenai tetangga yang tidak mempunyai tata karma,  lusa ia mengeluhkan menantunya. Suasana hidupnya selalu suram!

Saya teringat, dalam suatu  pelatihan, seorang fasilitator meminta peserta pelatihan untuk menyebutkan  hal-hal yang baik dalam diri dan hidupnya. Dari situ peserta disadarkan untuk melihat sesuatu yang positif—yang baik dalam diri dan hidupnya; agar melalui itu  dapat menjadi spirit yang menyemangati untuk dapat membangun hidup yang lebih baik dan bahagia.

Mengucap syukurlah dalam segala hal!  Sebab mengeluh hanya akan menguras energi!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home