Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 19:24 WIB | Kamis, 23 Oktober 2014

Pulang Haji, Warga Bali Diduga Terjangkit MERS

Jumlah kasus MERS bertambah tiga kali lipat dalam 6 minggu terakhir. (foto: peakoil.com)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Warga Bali diduga terjangkit penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) sehingga harus diisolasi di RSUP Sanglah, Denpasar pada Kamis (23/10).

"Pasien masuk ke RSUP Sanglah Pukul 11.00 dan saat ini sedang mendapatkan perawatan," kata Kepala Sub-Bagian Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha.

Perempuan berusia 70 tahun itu baru tiba dari ibadah haji di Arab Saudi sejak 9 September hingga 19 Oktober 2014.

"Dari empat minggu sebelum mendapat penanganan di RSUP Sanglah, pasien mengalami batuk tanpa dahak," ujarnya.

Selain itu, pasien juga mengalami sesak nafas sejak satu pekan yang lalu.

"Sebelumnya pasien melakukan ibadah haji, sepulang dari Arab Saudi ia mengalami batuk-batuk dan sesak nafas," ujarnya.

Ia menambahkan, saat diterima di RSUP Sanglah, pasien langsung ditangani di IRD. Kemudian, terkait keluhan dan riwayat bepergian ke Timur Tengah, ia mengaku mempunyai keluhan dan ciri-ciri terjangkit virus tersebut.

Perempuan tersebut baru diduga terkena virus Corona dan perlu dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium.

"Saat ini pasien menjalani perawatan di ruang Isolasi Nusa Indah," ujarnya.

Sekilas tentang Mers

Mers adalah penyakit virus pernapasan yang pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada 2012. Hal ini disebabkan oleh coronavirus yang disebut MERS-CoV. Kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi terinfeksi MERS-CoV memilik tanda-tanda penyakit pernapasan cukup parah. Gejala yang dialami adalah demam, batuk, dan sesak napas. Sekitar 30 persen dari orang-orang terkena MERS meninggal. Namun, virus ini belum terbukti menyebar dengan cara yang spesifik. (Ant/doktersehat)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home